KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA DALAM PENGELOLAAN EKOSISTEM LAUT AKIBAT PERTAMBANGAN TIMAH TAHUN 2016
Abstract
Kabupaten Bangka merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam dengan kandungan mineral timah yang melimpah. Awalnya pertambangan timah banyak dilakukan didarat, namun dengan seiringnya perkembangan zaman dan menipisnya sumber timah didarat mulai bergeser menuju laut. Permasalahan lingkungan hidup yang timbul akibat pertambangan laut semakin meningkat yaitu memperparah kerusakan ekosistem laut, terumbu karang rusak, dan adanya penurunan produksi penangkapan ikan dengan ini menurunnya pendapatan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangka dalam pengelolaan ekosistem laut dan mengetahui dampak kerusakan ekosistem laut akibat pertambangan timah. Penelitian ini mengunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif bertujuan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi saat ini. Hasil penelitian ini memaparkan isi kebijakan pertambangan laut sebagaimana diatur Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem; izin pembuangan limbah; Upaya Pengelolaan Program Pengendalian Pencemaran Air Laut yang meliputi: Tujuan pengelolaan lingkungan hidup, Lokasi Pengelolaan, Waktu Pengelolaan dan Pelaksana Pengelolaan; Pengelolaan Terhadap Limbah B3; dan Hasil Pengukuran Kualitas Air Laut yang meliputi kecerahan, kebauan, kekeruhan, residu tersuspensi, sampah, suhu (in-situ), dan lapisan minyak, salinitas, pH, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen), Biological Oxygen Demand (BOD2), ammonia (N-NH3), fosfat (PO4P), nitrat (NO3-N), Sianida (CN), sulfide (H2S). senyawa fenol total, surfaktan (detergen), minyak dan lemak, raksa (Hg), kromium VI (Cr VI), arsen (As), cadmium terlarut (Cd), tembaga terlarut (Cu), timbal larut (Pb), seng terlarut (Zn), nikel (Ni), PAH (poliaromatik hidrokarbon), PCB total (Poliktor bifenil), dan Tributil Tin (TBT) beserta sebaran lokasi.