PEMASARAN IKAN TUNA SIRIP KUNING DI KOTA JAYAPURA
Abstract
PEMASARAN IKAN TUNA SIRIP KUNING DI KOTA JAYAPURA. 2018.
Adinda Fitriani (Skripsi dibimbing oleh SUSANAWATI & DIAH RINA
KAMARDIANI). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan saluran
pemasaran, mengetahui besarnya margin, biaya dan keuntungan serta tingkat
efisiensi pemasaran ikan tuna sirip kuning di Kota Jayapura secara ekonomis dari
masing – masing saluran pemasaran. Metode dasar yang digunakan dalam
penelitian adalah analisis deskriptif. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja
(purposive) yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Hamadi. Metode pengambilan
sampel nelayan secara purposive sampling sedangkan sampel pedagang secara
snowball sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 35 orang,
terdiri dari 20 nelayan ikan tuna sirip kuning, 4 pedagang pengumpul, 3 pedagang
besar, 6 pedagang pengecer dan 2 pedagang keliling. Penelitian ini menggunakan
analisis margin dan farmer’s share. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 pola
saluran pemasaran ikan tuna sirip kuning yaitu, saluran I: nelayan→pedagang
pengumpul→pedagang pengecer→konsumen rumah tangga, saluran II:
nelayan→pedagang pengumpul→pedagang besar→pedagang
pengecer→konsumen rumah tangga, saluran III: nelayan→pedagang
pengumpul→pedagang besar→pedagang keliling→konsumen rumah tangga,
saluran IV: nelayan→pedagang besar→konsumen industri pengolahan ikan asar.
Total margin saluran pemasaran I sebesar Rp per ekor. Total margin pemasaran
tertinggi pada saluran pemasaran II yaitu ukuran besar sebesar Rp 27.500 per
ekor, ukuran sedang sebesar Rp 18.000 per ekor, ukuran kecil sebesar Rp 20.000
per ekor. Total biaya pemasaran terbesar yaitu pada saluran pemasaran II, ukuran
besar sebesar Rp 13.696 per ekor, ukuran sedang sebesar Rp 8.187 per ekor,
ukuran kecil sebesar Rp 10.791 per ekor. Total keuntungan pemasaran yang
diperoleh paling besar pada saluran pemasaran II, ukuran besar sebesar Rp 13.804
per ekor, sebesar Rp 9.209 per ekor kecil. Akan tetapi keuntungan pemasaran ikan
tuna sirip kuning ukuran sedang pada saluran IV. Saluran pemasaran yang paling
efisien secara ekonomis yaitu saluran pemasraan I. Hal ini dikarenakan total
margin yang dimiliki paling rendah, sebesar Rp 10.000 per ekor. Bagian yang
diterima nelayan (farmer’s share) tertinggi yaitu ukuran besar sebesar 85,71%,
ukuran sedang sebesar 80% dan ukuran kecil sebesar 75%.