PENGARUH KONSENTRASI ASAM STEARAT DALAM PEMBUATAN LAPISAN HIDROFOBIK PADA PERMUKAAN ANODIZED ALUMUNIUM TYPE 1100
Abstract
Dewasa ini banyak orang membutuhkan suatu material yang memiliki sifat
self cleaning atau membersihkan secara mandiri sehingga tidak butuh
membersihkan material tersebut secara manual. Untuk mendapatkan material yang
membersihkan dirinya sendiri, maka dibutuhkannya modifikasi pada permukaan
material tersebut. Agar material dapat memiliki sifat self cleaning maka material
tersebut harus bersifat hidrofobik.Tujuan penelitian ini adalah terbentuknya lapisan
hidrofobik.
Metode pembuatan lapisan hidrofobik yaitu dengan merendam material
alumunium di air mendidih yang mengandung larutan kimia etanol (50%), asam
stearat (2.6%, 2.8%, 3.0%, dan 3.2%), air deionisasi (50%) selama 15 jam dengan
suhu 60°. Sebelum dilakukan proses perendaman alumunium terlebih dahulu
dilakukan proses pengamplasan kemudian di anodizing. Hasil treatment
alumunium dengan larutan kimia dibersihkan menggunakan etanol dan air
deionisasi (Aquades) agar kotoran yang berada di permukaan alumunium
terbersihkan. Lapisan hidrofobik diuji wettability, sudut geser, kekasaran,
kekerasan, dan sem.
Hasil uji hidrofobik semakin tinggi kadar asam stearat, maka semakin
tinggi sudut kontaknya dan sudut gesernya mengecil. Asam stearat 2.6% sudut
kontak didapat 120,16° dan sudut geser didapat 22,14°, Asam stearat 3.2% sudut
kontak didapat 126,75° dan sudut geser didapat 14,03°. Hasil sudut kontak dan
sudut geser berdasarkan dari hasil pengamatan uji sem bahwa tingkat pelapisan
yang paling baik ialah pada asam stearat 3.2% dikarenakan sedikit celah, Sehingga
air tidak mudah menembus ke permukaan dasar alumunium. Hasil uji nilai
kekasaran asam stearat 2.6% didapat sebesar 0,92 μm dan asam stearat 3.2%
didapat 0,64 μm. Hasil uji nilai kekerasan asam stearat 2.6% VHN0,01 didapat
sebesar 8,65 gf/mm² dan asam stearat 3.2% VHN0,01 didapat sebesar 6,87 gf/mm².