EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONTRUKSI DENGAN METODE CRASHING PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN NGALANG -NGUWOT – GADING
Abstract
Keberhasilan dari suatu proyek dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dan
biaya yang dikeluarkan sedikit. Pengelolaan suatu proyek yang sistematis
diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak
atau lebih cepat sehingga biaya yang di keluarkan tidak melebihi dari yang di
anggarakan dan menghindari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian
suatu proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan
waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan
penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan
perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga
kerja. Data dianalisis menggunakan program Microsoft Project 2010 dan Metode
duration cost trade off. Hasil penelitian ini pada kondisi normal dengan durasi
270 dengan biaya normal total proyek Rp. 45.29.76.559,39. Perbandingan
penambahan jam kerja lembur ( lembur 1 jam, dengan durasi 225,33 hari kerja
dengan total biaya Rp. 45.577.483.451,72 sedangkan dengan penambahan tenaga
kerja 1 dengan durasi kerja 225,33 hari kerja dengan total biaya sebesar Rp.
44.844.608.032,37 ). Untuk jam kerja lembur ( lembur 2 jam, dengan durasi
193,40 hari kerja dengan total biaya Rp. 45.266.357.108,39 sedangkan dengan
penambahan tenaga kerja 2 dengan durasi kerja 193,40 hari kerja dengan total
biaya sebesar Rp. 44.426.248.293,81 ). Untuk jam kerja lembur ( lembur 3 jam,
dengan durasi 169,91 hari kerja dengan total biaya Rp. 45.133.081.238,05
sedangkan dengan penambahan tenaga kerja 3 dengan durasi kerja 169,91 hari
kerja dengan total biaya sebesar Rp. 44.118.643.385,21) didapatakan nilai
termurah dari durasi tercepat yaitu terdapat pada penambahan tenaga kerja dengan
durasi 169,91 hari kerja dengan total biaya sebesar Rp. 44.118.643.385,21).