PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU ANEMIA POSTPARTUM SEBELUM DAN SETELAH MENGKONSUMSI ZAT BESI ORAL DI ASRI MEDICAL CENTER
Abstract
Latar belakang: Angka kejadian anemia postpartum masih ditemukan tinggi pada ibu hamil.
Penyebab tersering kejadian tersebut adalah anemia defisiensi besi yang diakibatkan oleh
meningkatnya kebutuhan zat besi dua kali lipat pada masa kehamilan. Prevalensi angka
kejadian anemia tertinggi pada ibu hamil terdapat di daerah Afrika dengan persentase 57,1%.
Sedangkan pada tahun 2008 World Health Organization menyatakan bahwa Indonesia
memiliki persentase prevalensi anemia dalam kehamilan mencapai 44,3%. Angka kejadian
anemia yang tinggi menjadi sebab diperlukannya pemberian zat besi tambahan. Pemberian
zat besi dapat diberikan melalui berbagai cara, salah satunya secara oral. Pemberian besi oral
dikenal lebih aman, mudah, dan murah. Serta diduga dapat meningkatkan kadar hemoglobin
sehingga dapat mengatasi kasus anemia pada kehamilan yang kemudian mencegah terjadinya
kasus anemia postpartum.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Sampel merupakan populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan terlepas dari
kriteria eksklusi, dirawat di Asri Medical Center.
Hasil: Hasil penelitian pada analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kadar
hemoglobin baik secara rerata maupun statistik pada ibu dengan anemia postpartum setelah
diberikan terapi zat besi oral (p < 0,05). Ditemukan juga angka kejadian efek samping berupa
dispepsia sebanyak 7 orang (23,3%), 6 orang (20%) mengeluhkan nausea, 6 orang (20%)
mengeluhkan konstipasi, dan 1 orang (3,3%) mengeluhkan sensasi besi di mulut.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian zat besi oral dengan
peningkatan kadar hemoglobin. Namun, terapi zat besi secara oral dapat menyebabkan
berbagai efek samping, dengan dispepsia memiliki persentase terbesar.