PERAN PERBENIHAN DALAM UPAYA MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN
Abstract
Benih memegang peranan penting untuk usaha tani tanaman pangan khususnya padi.
Permasalahan perbenihan tanaman pangan: tidak tepat waktu, tidak sesuai kebutuhan,
tidak sesuai kebutuhan petani dan mutu rendah. Perbenihan di bagi empat subsistem :
penelitian dan pengembangan, produksi dan distribusi, pengendalian mutu, dan informasi.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali, melakukan pembinaan teknologi dengan
membuat percontohan dengan kegiatan Unit Pelaksana Benih sumber (UPBS) fokus
mengerjakan benih sumber bekerja sama dengan subak. Kegiatan perbenihan rintisan
dilakukan kegiatan mandiri perbenihan, benih yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
petani setempat. Mengingat Kebutuhan benih unggul padi bersertifikat di Bali dengan luas
tanam sekitar 151.000 ha sebanyak 3.500 sampai 4.500 ton per tahun. Sertifikasi mencapai
43,55% dari kebutuhan benih berkualitas sebanyak 3.775 ton per tahun. Produksi benih
sumber T.A. 2017, diperoleh 50.525 kg didominasi varietas Inpri 30 Ciherang Sub-1,
Cigeulis, Towuti, dan Ciherang yaitu sebesar 24,40%, 20,31%, 18,1%, dan 14,10%.
Sebanyak (22.14%) pada MT I telah tersalurkan ke kios/pedagang, kg (12,0%) kelompok
tani, (11,61%) PT. SHS/Pertani, dan Penangkar kg (3,06%) mendukung kegiatan
pengembangan kawasan komoditas padi di beberapa Kabupaten/kota di Bali. Kegiatan
Desa Mandiri Benih dapat meningkatkan ketersedian benih sebanyak 5.110 kg untuk
Subak Sengempel dan sebanyak 11.200 kg untuk Subak Jagaraga (Jemberana).
Kesimpulan: kegiatan lapang desa mandiri benih dapat meningkatkan pengetahuan petani
terhadap teknologi produksi benih dengan klasifikasi pengetahuan dari sedang ke tinggi
meningkat sebesar 83.33% di Subak Jagaraga (Jembrana) dan 40% di Subak Sengempel
(Badung). Kedua kegiatan perbenihan sangat berperan menyediakan benih dasar untuk
daerah Bali dan sekitarnya.