PREVALENSI INFEKSI CACING GASTROINTESTINAL PADA SAPI BALI (STUDI KASUS PADA KAWASAN KOMODITAS SAPI POTONG DI DESA PEJARAKAN, KECAMATAN GEROGGAK, KABUPATEN BULELENG)
Abstract
Penyakit gastrointestinal merupakan salah satu penyakit menyerang ternak sapi pada
berbagai umur. Penyakit ini tidak secara langsung menyebabkan kematian pada ternak,
namun jika bersifat kronis mampu menurunkan tingkat produktivitas hingga menyebabkan
kematian. Telah di lakukan penelitian tingkat prevalensi infeksi cacing gastrointestinal di
kelompok tani Putra Sejahtera desa pejarakan Buleleng, terhadap 18 sampel feses sapi
jantan yang berumur 4-8 bulan pada bulan Oktober 2017. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui tingkat prevalensi dan jenis parasit gastrointestinal. Pemeriksaan dilakukan di
Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional VI Denpasar dengan Metode Whitlock.
Parameter yang diamati meliputi jenis dan prevalensi cacing yang menginfeksi,data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 80% dari keseluruhan
sampel terinfeksi cacing gastrointestinal, 60 % diantaranya terinfeksi tunggal oleh salah
satu jenis cacing, dan 20 % merupakan infeksi ganda oleh 2-3 jenis cacing. Cacing yang
menginfeksi didominasi : Cooperia sp (25 %), Untuk infeksi tunggal : Toxocara vitullorum
sp (15 %), Mecistocirrus sp (10 %), Strongylus sp ( 10 %) dan Ostertagia sp sp (10 %)
yang kesemuanya merupakan cacing dari kelas nematoda (cacing gilig), terinfeksi
Trematoda dari cacing Fasciola Sp ( 5 %) dan terinfeksi Cestoda dari Moniezia sp ( 5 %).
Unutk infeksi gabungan antara Cooperia sp dengan Toxocara vitullorum sebanyak (8%) ,
Mecistocirrus sp dengan Toxocara vitullorum sebanyak (5%). Tingkat infeksi yang
tertjadi tergolong ringan.