PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS PARTISIPASI MELALUI BADAN USAHA MILIK DESA STUDI KOMPARATIF DI DESA PANGGUNGHARJO, CANDEN, DLINGO DAN DESA TIRTOHARGO – KABUPATEN BANTUL
Abstract
BUMDes merupakan lembaga untuk memberdayakan masyarakat desa dalam aspek sosial-ekonomi. Di era pembangunan desa, pemerintah berupaya untuk mendorong mendirikan BUMDes sehingga lembaga ini terus banyak bermunculan. Dari BUMDes yang telah berjalan hanya beberapa BUMDes yang mempu memberikan kontribusi untuk pembengunan masyarakat desa yang disalurkan ke Pemerintahan Desa melalui APBDes maupun dirasakan langsung oleh masyarakat. Selajutnya, masih banyak BUMDes-BUMDes yang memiliki persoalan sehingga BUMDes tidak bisa berjalan efektif dalam implementasinya. Oleh karena itu, Tujuan penelitian ini untuk melihat seberapa jauh upaya memberdayakan masyarakat berbasis partisipasi melalui BUMDes. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi komperatif di Desa Panggungharjo - BUMDes Panggung Lestari, Canden – BUMDes Amrih Makmur , Dlingo – BUMDes Giritama dan Desa Tirtohargo – BUMDes Harum. Semua desa tersebut merupakan bagian wilayah administrasi pemerintahan kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menunjukkan ada tiga komponen pemeberdayaan masyarakat berbasis partisipasi melalui BUMDes. pertama, Memberikan Sosialisasi. Dari empat desa di atas telah memberikan sosialisasi dengan dua katagori yaitu sosialisasi pembentukan BUMDes dan sosialisasi kegiatan BUMDes. Kedua, Memeberikan Pelatihan dan pengembangan. Desa panggungharjo dan Desa Dlingo memberikan pelatihan dan pengembangan dalam unit kegiatan BUMDes kepada penelola dan masyarakat desa, sedangkan Desa Canden dan desa tirtohargo kurang maksimal dalam pemberian pelatihan dan pengembangan. ketiga, Partisipasi Masyarakat di antaranya ; pertisipasi dalam keputusan , partisipasi dalam pelaksanaan dan partisipasi dalam evaluasi. Desa Panggungharjo dan Desa Dlingo memiliki partisipasi masyarakat aktif, sedangkan Desa Canden dan Desa tirtohargo dalam katagori partisipasi kurang dalam pengembilan keputusan dan evaluasi, tetapi sedang dalam katagori partisipasi pelakanaan. Karena masyarakat berpartisipasi sebagai pelanggan atau nasabah terhadap unit kegiatan BUMDes. Penelitian ini menyimpulkan bahwa BUMDes yang mempertimbangkan aspek pemberdayaan masyarakat secara kontiniu akan memberikan efektifitas dalam pengelolaannya, sedangkan BUMDes yang dikelola secara internal Pemerintahan desa dan sedikit melibatkan masyarakat kecenderungannya tidak berjalan efektif.