Show simple item record

dc.contributor.advisorZUHRIYANTI, ERNI
dc.contributor.authorRISMAWANTO, REZA ZULVIAN
dc.date.accessioned2016-09-23T01:40:35Z
dc.date.available2016-09-23T01:40:35Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2608
dc.descriptionPerkembangan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang cukup pesat sangat berpotensi terjadi pencemaran lingkungan yang diakibatkan air limbah domestik yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartement, dan asrama. Di wilayah kota Yogyakarta serta sebagian wilayah Kabupaten Sleman dan Bantul permasalahan pengelolaan air limbah domestik dilaksanakan oleh balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (PISAMP) dengan membangun IPAL terpusat di Pendowoharjo Sewon Bantul. Dalam menangani masalah air limbah, Balai PISAMP memiliki tanggung jawab membuat laporan pengendalian sebagai proses monitoring Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah yang mereka lakukan guna menjaga agar kegiatan yang di implementasikan sesuai dengan sasaran sehingga kesalahan sedini mungkin dapat di temukan agar dapat melakukan modifikasikan kebijakan apabila mengharuskan itu, sehingga dapat mengurangi resiko kesalahan yang lebih besar. Tujuan dari penelitian ini agar mengetahui praktik monitoring yang dilakukan dinas PISAMP dalam Program Pengembangan Air Limbah di Balai IPAL berdasarkan teori Result Based Management Ten Step. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan. Unit analisa dalam penelitian ini adalah Balai PISAMP sebagai pelaksana program Hasil analisis data yang didapat adalah dalam pengawasan pelaksanaan program pegawai, kegiatan rekanan, pengelolaan air limbah, dan kesehatan lingkungan sudah sangat baik dalam pelaksanaannya. Tetapi, dalam pembiayaan Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah sangatlah boros sebab dana dari tahun 2013-2014 dalam setiap kegiatannya rata-rata naiknya sangat tinggi bahkan ada kegiatan yang kenaikannya sampai lebih dua kali biayanya dari tahun sebelumnya selain itu pencapaian kinerja tampak bagus hingga melebihi prosentase capaian target, hal ini diakibatkan oleh ukuran target yang mudah dan sederhana maka outcome (hasil) dapat berpotensi tidak bertumbuh atau berkembang dengan baik. Saran yang dapat diberikan antara lain adalah adanya peningkatan target agar outcome (hasil) dapat bertumbuh atau berkembang dengan baik. Selain itu, perlunya efisiensi dalam penganggaran karena peningkatan jumlah anggaran dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, padahal target yang dicapai dengan biaya yang lebih dikit di tahun 2013 bisa mencapai melebihi targeten_US
dc.description.abstractPerkembangan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang cukup pesat sangat berpotensi terjadi pencemaran lingkungan yang diakibatkan air limbah domestik yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartement, dan asrama. Di wilayah kota Yogyakarta serta sebagian wilayah Kabupaten Sleman dan Bantul permasalahan pengelolaan air limbah domestik dilaksanakan oleh balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (PISAMP) dengan membangun IPAL terpusat di Pendowoharjo Sewon Bantul. Dalam menangani masalah air limbah, Balai PISAMP memiliki tanggung jawab membuat laporan pengendalian sebagai proses monitoring Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah yang mereka lakukan guna menjaga agar kegiatan yang di implementasikan sesuai dengan sasaran sehingga kesalahan sedini mungkin dapat di temukan agar dapat melakukan modifikasikan kebijakan apabila mengharuskan itu, sehingga dapat mengurangi resiko kesalahan yang lebih besar. Tujuan dari penelitian ini agar mengetahui praktik monitoring yang dilakukan dinas PISAMP dalam Program Pengembangan Air Limbah di Balai IPAL berdasarkan teori Result Based Management Ten Step. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan. Unit analisa dalam penelitian ini adalah Balai PISAMP sebagai pelaksana program Hasil analisis data yang didapat adalah dalam pengawasan pelaksanaan program pegawai, kegiatan rekanan, pengelolaan air limbah, dan kesehatan lingkungan sudah sangat baik dalam pelaksanaannya. Tetapi, dalam pembiayaan Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah sangatlah boros sebab dana dari tahun 2013-2014 dalam setiap kegiatannya rata-rata naiknya sangat tinggi bahkan ada kegiatan yang kenaikannya sampai lebih dua kali biayanya dari tahun sebelumnya selain itu pencapaian kinerja tampak bagus hingga melebihi prosentase capaian target, hal ini diakibatkan oleh ukuran target yang mudah dan sederhana maka outcome (hasil) dapat berpotensi tidak bertumbuh atau berkembang dengan baik. Saran yang dapat diberikan antara lain adalah adanya peningkatan target agar outcome (hasil) dapat bertumbuh atau berkembang dengan baik. Selain itu, perlunya efisiensi dalam penganggaran karena peningkatan jumlah anggaran dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, padahal target yang dicapai dengan biaya yang lebih dikit di tahun 2013 bisa mencapai melebihi targeten_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectPENGELOLAAN AIR LIMBAH OLEH BALAI PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR SANITASI DAN AIR MINUM PERKOTAAN (PISAMP)en_US
dc.titleMONITORING PROGRAM PENGEMBANGAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH OLEH BALAI PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR SANITASI DAN AIR MINUM PERKOTAAN (PISAMP) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI SEWON BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2014en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 399en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record