dc.contributor.advisor | PUSPITA, DEWI | |
dc.contributor.author | SARASWATI, ANNISA NIKEN | |
dc.date.accessioned | 2019-06-27T03:42:26Z | |
dc.date.available | 2019-06-27T03:42:26Z | |
dc.date.issued | 2019-04-29 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27532 | |
dc.description | Latar Belakang : Salah satu gangguan yang paling sering dirasakan pada saat perempuan menstruasi adalah dismenore. Dampak negatif dismenore pada mahasiswi menyebabkan seseorang menjadi lemas dan tidak bertenaga, pucat, kurangnya konsentrasi, sehingga berdampak negatif pada kegiatan sehari-hari dan bahkan menjadi salah satu alasan tersering wanita tidak melakukan aktifitas. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi dismenore yaitu usia, lama menstruasi, stress, aktivitas fisik dan indeks massa tubuh. Salah satu faktor yang berperan dengan dismenore pada mahasiswi adalah stress.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan tingkat nyeri dismenore.
Metodologi: Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 13I Mahasiswi. Uji yang digunakan adalah Pearson Correlation. Penelitian ini menggunakan 2 kuesioner yaitu kuesioner Numeric Rating Scale (NRS) dan Student Life Stress Inventory (SLSI).
Hasil : penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara antara tingkat stress dengan tingkat nyeri dismenore pada mahasiswi Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek R2 Krapyak, dengan p-value 0,000 dan korelasi 0,335 jadi kekuatan korelasi hubungannya lemah, arah hubungannya positif jadi semakin tinggi tingkat stress maka semakin tinggi tungkat nyeri dismenore. | en_US |
dc.description.abstract | Background: One of the most common disorders when women menstruate is dysmenorrhea. The negative impact of dysmenorrhea on female students causes a person to become weak and helpless, pale, lack of concentration, so that it negatively impacts daily activities and even becomes one of the most common reasons women don't do activities. There are many factors that can affect dysmenorrhea, namely age, duration of menstruation, stress, physical activity and body mass index. One factor that plays a role with dysmenorrhea in female students is stress.
Objective: This study aimed to determine the relationship between stress levels and dysmenorrhea pain levels.
Methodology: This study is a correlational study with a cross sectional approach. The sampling technique uses purposive sampling. The sample in this study were 13I female students. The test used is Pearson Correlation. This study used 2 questionnaires, namely the Numeric Rating Scale (NRS) and Student Life Stress Inventory (SLSI) questionnaire.
Results: This study shows that there is a relationship between the level of stress and the level of pain dysmenorrhea in female students of Al Munawwir Islamic Boarding School R2 Krapyak Complex, with p-value 0.000 and correlation 0.335 so the correlation strength is weak. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Stress level, Dysmenorrhea pain level | en_US |
dc.title | HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN TINGKAT NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI DI PONDOK PESANTREN AL - MUNAWWIR KOMPLEK R2 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
170 | en_US |