ULTRAS SEBAGAI KEKUATAN DAN KEBERPIHAKAN POLITIK DALAM KONFLIK UKRAINA
Abstract
Hampir setiap tim sepak bola memiliki suporter setia yang mendukung tim kesayangan mereka.
Para suporter berbondong-bondong datang ke stadion untuk mendukung tim sepak bola yang mereka
cintai. Dari beberapa suporter setia tersebut, ada yang memiliki tingkat kesetiaan dengan level yang
lebih tinggi suporter yang lebih fanatik.
Ultras berasal dari bahasa Latin ultra, yang berarti melampaui dalam bahasa Inggris, dengan
implikasi bahwa antusiasme mereka adalah 'luar' normal, merupakan bentuk pendukung fanatik tim
olahraga terkenal, mereka menampilkan dukungan dengan koreografi dan chants-chants tanpa ada
henti-hentinya. Di era modern, suporter sepakbola atau kelompok Ultras jamak melibatkan diri dalam
hal-hal berbau pergerakan politik massa. Keberadaan mereka layaknya sebuah front gerakan politik.
Keterorganisiran diri di antara mereka membuat hal itu menjadi mudah. Para Ultras keluar dari
cangkang identitas mereka sebagai suporter dan sejenak melupakan kisah-kisah perseteruan di dalam
stadion.
Di Ukraina, seperti yang terjadi di Turki dan Mesir, “Ultras”, telah membentuk aliansi sementara,
melampaui kompleksitas geografis dan persaingan klub, sehingga merugikan rezim yang sedang
berkuasa. Keterlibatan ultras Ukraina sendiri berawal dari gejolak politik yang berlangsung sejak
November 2013 lalu,dimulai ketika Viktor Yanukovich memutuskan untuk mengabaikan kesepakatan
untuk dapa bergabung dengan Uni Eropa serta akan mencondongkan arah politik dan ekonomi pada
Rusia. Segera setelah itu, rakyat Ukraina mulai tumpah memenuhi jalan untuk memprotes kebijakan
presiden.