PERAN PEKERJA SOSIAL BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA (BPRSW) YOGYAKARTA DALAM PEMBIMBINGAN TRAUMA PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Abstract
Seiring dengan banyak kasus KDRT maka banyak lembaga yang berusaha melakukan pembimbingan terhadap korban/ klien terutama wanita. Salah satunya Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) Yogyakarta adalah lembaga pemerintah yang dinaungi oleh Dinas Sosial. Penelitian ini berjudul tentang “Peran Pekerja Sosial Balai Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Dalam Pembimbingan Trauma Psikologis Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk KDRT dan trauma psikologis korban yang ditangani BPRSW, menjelaskan peran pekerja sosial yang ada di BPRSW dalam pembimbingan trauma psikologis korban KDRT, mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung pekerja sosial dalam pembimbingan trauma psikologis korban KDRT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta jl. Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Kabupaten Sleman. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Bentuk-bentuk KDRT yang ada di BPRSW adalah kekerasan fisik, psikis, seksual dan ekonomi. Selanjutnya trauma psikologis korban KDRT yang ditangani oleh BPRSW ada PTSD (post traumatic stress disorder). (2) Peran pekerja sosial yang ada di BPRSW dalam pembimbingan trauma psikologis korban KDRT yakni pekerja sosial sebagai pembimbing, pendidik, pemberdaya dan pembela. Yang mana peran pekerja sosial saling berkaitan pada 4 peran tersebut dengan adanya program PPM, keterampilan, budi pekerti, keagamaan, kesehatan mental serta program lainnya. (3) Faktor penghambat dan pendukung pekerja sosial dalam pembimbingan trauma psikologis korban KDRT yakni penghambat adalah dari internal atau pihak keluarga yang tidak mendukung program yang diberikan pekerja sosial dalam pembimbingan tersebut. Selanjutnya pendukung yakni terdapat bantuan dari pihak balai sendiri seperti sarana prasarana, tim perujuk dan sebagianya, pekerja sosial tidak bisa bekerja sendiri oleh sebab itu banyak mendapatkan bantuan-bantuan dari pihak terkait.