KINERJA POLITISI PEREMPUAN DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2014-2018
Abstract
Adanya kebijakan kuota 30% bagi anggota dewan perempuan membuat keterwakilan perempuan di Indonesia meningkat baik di pusat maupun daerah. Kota Yogyakarta saat ini memiliki 20% kuota yang telah diisi oleh perempuan, dari jumlah total 40 kursi sebanyak 10 kursi diduduki oleh perempuan. Walaupun kebijakan kuota 30% belum terpenuhi sejauh ini partisipasi perempuan yang duduk di kursi dewan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja anggota dewan perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Yogyakarta Tahun 2014-2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan turut melakukan pengisian kuesioner serta wawancara tertulis dengan teknik purposive sampling dalam pengambilan informan. Terdapat delapan indikator yang digunakan untuk menilai kinerja dewan di antaranya efektivitas, efesiensi, legitimasi, kekuasaan, hukum, emosional, feminisme, pengawasan, dan kritik. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada kencenderungan bahwa politisi perempuan jauh lebih unggul dibandingkan politisi laki-laki secara pribadi. Sejauh ini kinerja politisi perempuan sudah dilaksanakan dengan bak sebagaimana mestinya berdasarkan koridor kinerja dewan periode 2014-2019. Hasil tersebut didapatkan dari penilaian dan pendapat responden baik pihak yang pro,kontra, dan netral serta dengan melakukan observasi saat penelitian.