Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorPRAMESTHI, MAYA AMALIA ARI
dc.date.accessioned2019-10-01T03:06:36Z
dc.date.available2019-10-01T03:06:36Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29229
dc.descriptionDesa Wisata Wanurejo merupakan Desa “Budaya dan Kriya” yang memiliki kekhasan budaya nan unik yang diwariskan dari para leluhur, dan merupakan satu-satunya Desa Wisata yang menjadi pembuka gerbang utama ketika memasuki wilayh situs peninggalan dunia yaitu Candi Borobudur. Permasalahan yang melingkupi Desa Wisata Wanurejo adalah masih kurangnya sumber daya manusia yang memadai dan masih kurangnya sumber daya manusia yang terampil, kemudian terdapat juga beberapa hambatan di dalam pmberdayaan masyarakatnya, yaitu terdapatnya mafia pariwisata, munculnya sifat egosentris masyarakat untuk meraup keuntungan pribadi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisa tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Kemudian, pendekatan yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang berarti bahwa prosedur dari penelitian ini menggunakan data deskriptif berupa kalimat tertulis yang dikumpulkan melalui wawancara unutk mendapatkan data yang sebenarnya trjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh bahwa terdapat berbagai macam bentuk pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan di Desa Wisata Wanurejo dimana program pemberdayaann masyarakat ini bekerjasaa anatara Pemerintah Desa, Badan Pariwisata Desa, Dinas Pariwisata, Kemenpar, BUMN, dan LSM. Kemudian, dari adanya pemberdayaan-pemberdayaan masyarakat tersebut juga telah memberikan dampak, yaitu dampak pada pembangunan berkelanjutan, yaitu dampak ekonomi pada masyarakat sekitar, dampak sosial-masyarakat sekitar, dan dampak lingkungan setempat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata pada Desa Wisata Wanurejo sudah baik karena di dalam proses pemberdayaan masyarakat seluruh masyarakat telah mendapatkan beberapa aspek yaitu akses, kontrol, partisipasi, dan manfaat serta Desa Wisata Wanurejo sudah mampu mencapai peringkat lima destinasi prioritas nasional, tetapi tidak bisa dipungkiri masih ada faktor-faktor yang menghambat keberlangsungan pemberdayaan dan terdapat kendala yang masih melingkupi permasalahan pemberdayaan di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.en_US
dc.description.abstractDesa Wisata Wanurejo merupakan Desa “Budaya dan Kriya” yang memiliki kekhasan budaya nan unik yang diwariskan dari para leluhur, dan merupakan satu-satunya Desa Wisata yang menjadi pembuka gerbang utama ketika memasuki wilayh situs peninggalan dunia yaitu Candi Borobudur. Permasalahan yang melingkupi Desa Wisata Wanurejo adalah masih kurangnya sumber daya manusia yang memadai dan masih kurangnya sumber daya manusia yang terampil, kemudian terdapat juga beberapa hambatan di dalam pmberdayaan masyarakatnya, yaitu terdapatnya mafia pariwisata, munculnya sifat egosentris masyarakat untuk meraup keuntungan pribadi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisa tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Kemudian, pendekatan yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang berarti bahwa prosedur dari penelitian ini menggunakan data deskriptif berupa kalimat tertulis yang dikumpulkan melalui wawancara unutk mendapatkan data yang sebenarnya trjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh bahwa terdapat berbagai macam bentuk pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan di Desa Wisata Wanurejo dimana program pemberdayaann masyarakat ini bekerjasaa anatara Pemerintah Desa, Badan Pariwisata Desa, Dinas Pariwisata, Kemenpar, BUMN, dan LSM. Kemudian, dari adanya pemberdayaan-pemberdayaan masyarakat tersebut juga telah memberikan dampak, yaitu dampak pada pembangunan berkelanjutan, yaitu dampak ekonomi pada masyarakat sekitar, dampak sosial-masyarakat sekitar, dan dampak lingkungan setempat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata pada Desa Wisata Wanurejo sudah baik karena di dalam proses pemberdayaan masyarakat seluruh masyarakat telah mendapatkan beberapa aspek yaitu akses, kontrol, partisipasi, dan manfaat serta Desa Wisata Wanurejo sudah mampu mencapai peringkat lima destinasi prioritas nasional, tetapi tidak bisa dipungkiri masih ada faktor-faktor yang menghambat keberlangsungan pemberdayaan dan terdapat kendala yang masih melingkupi permasalahan pemberdayaan di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectPEMBERDAYAANen_US
dc.subjectDESA WISATAen_US
dc.subjectWISATA BUATANen_US
dc.titlePEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA WISATA BERBASIS WISATA BUATAN (STUDI KASUS DESA WISATA WANUREJO, KECAMATAN BOROBUDUR, KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2018)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 315en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record