IDENTIFIKASI POTENSI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA PERIODE JANUARI 2017 – JANUARI 2018
Abstract
Berdasarkan data Indonesian Renal Registry tahun 2011-2015, tercatat angka
kejadian penyakit ginjal mengalami fluktuasi. Peningkatan tajam terjadi pada tahun 2012
yaitu tercatat 1.656 pasien di DI Yogyakarta. Dan kebanyakan kasus dikatakan bahwa
kemampuan bertahan pasien penyakit ginjal paling lama adalah 5 tahun setelah diagnosis
dokter. Berdasarkan data yang tercatat dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013, Prevalensi penderita penyakit ginjal kronik tertinggi di DI Yogyakarta (1,2%),
diikuti Aceh (0,9%), Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah masing–masing
sebesar 0,8 persen. Prevalensi penderita GGK tertinggi adalah di Jawa Tengah daerah
Klaten sebanyak 0,7%. Berdasarkan data tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang
identifikasi DRPs pada pasien GGK dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan
menghitung angka kejadian DRPs yang terjadi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif non ekperimental. Pengambilan data diambil
secara retrospektif dengan metode Cross-Sectional dari rekam medik 100 pasien instalasi
rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul periode Januari
2017 sampai Januari 2018. Data pengamatan diidapatkan berdasarkan literatur Kidney
Disease Improving Global (KDIGO), JNC 8, Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia,
dan Drug Interaction Facts 2010.
Terdapat kejadian drug related problems (DRPs) sebanyak 112 kejadian. kategori
interaksi obat sebanyak 50 kejadian (44,64%), kategori ada indikasi tanpa obat sebanyak
36 kejadian (32,14%), kategori dosis terlalu tinggi sebanyak 12 kejadian (10,82%),
kategori dosis terlalu rendah sebanyak 8 kejadian (7,21%), kategori salah obat sebanyak 4
kejadian (3,57%), dan kategori ada obat tanpa indikasi sebanyak 2 kejadian (1,80%) yang
terjadi pada 83 dari 100 pasien (83%) di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah
Panempahan Senopati Bantul pada periode januari 2017 sampai januari 2018