Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterbukaan pelaku klitih dengan sahabatnya di Yogyakarta. Klitih merupakan tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja yang sekolah pada tingkat SMA di daerah Yogyakarta. Jenis penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data berupa wawancara dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada enam orang informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketepatan pengungkapan ketiga pasang pelajar yang melakukan perbuatan klitih mengungkapkan informasi pribadinya secara negatif, namun reaksi dari para sahabatnya justru memberikan dukungan seperti meluangkan waktu dan memberikan nasehat. Motivasi para pelaku kitih menceritakan perbuatannya kepada sahabatnya memiliki kesamaan seperti mengekspresikan diri, klarifikasi diri dan pengembangan hubungan. Dengan bercerita para informan dapat merasa lega dengan mengeluarkan apa yang dirasakan atau difikirkannya.