dc.contributor.advisor | WIDODO, BAMBANG EKA CAHYA | |
dc.contributor.author | GHANI, DARISMAN | |
dc.date.accessioned | 2019-11-27T01:59:55Z | |
dc.date.available | 2019-11-27T01:59:55Z | |
dc.date.issued | 2019-10-09 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30594 | |
dc.description | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menguraikan secara terperinci terkait dengan Civic Engagement: voluntarisme generasi muda dalam konstelasi politik 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang berfokus pada pencarian kebenaran/fakta di lapangan melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Civic Engagement yang di tunjang dengan teori terpadu mengenai kerelawanan dan partisipasi politik.
Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh bahwa bentuk dari keterlibatan generasi muda memilih menjadi relawan GMI DIY lebih mengarah pada Electoral Indicator hanya saja dalam pelaksanaannya masih kurang dalam hal melibatkan tindakan bersama dalam kegiatan yang di agendakan GMI DIY. Hal tersebut dibuktikan dengan data yang didapatkan di lapangan bahwa ada dua tipe relawan yang berada di GMI DIY yang pertama benar-benar secara sukarela dan yang kedua memiliki kepentingan tersendiri. Kemudian terkait dengan faktor yang mendorong generasi muda ini tergolong beragam yang artinya semua faktor dari adanya perangsang, karakteristik pribadi seseorang, karakteristik sosial seseorang dan situasi atau lingkungan politik ikut mendorong partisipasi politik generasi muda ini.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa ketelibatan generasi muda yang memilih menjadi relawan GMI DIY lebih mengarah pada electoral indicator yang seharusnya ditunjang dengan melibatkan tindakan bersama dalam setiap kegiatan yang di agendakan serta disisi lain yang mendorong generasi muda ini ikut terlibat dikarenakan kepeduliannya yang besar terhadap problem sosial, politik ekonomi dan lain-lainnya di masyarakat.
Dengan demikian saran yang dapat diberikan adalah gerakan milenial Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta ini diharapkan menjadi gerakan yang tidak aktif dan fokus hanya pada pra pemilu tahun 2019 saja melainkan aktif pasca pemilu dalam mengawal pemerintahan selanjutnya dengan menanamkan nilai-nilai kerelawanan yang bersandarkan pada premis bahwa kerja sukarela adalah yang memiliki aktivitas produktif, melibatkan tindakan bersama, dan tetap dipandu secara etik. Disisi lain diharapkan adanya penelitian lanjutan mengenai keterlibatan relawan yang berbasiskan generasi muda ini dalam konstelasi politik di Indonesia dari sudut pandang yang berbeda dengan harapan bisa mendapatkan perbedaan dari masing-masing sudut pandang analisis dan mengetahui lebih jelas terkait dengan keterlibatan generasi muda ini memilih menjadi relawan dalam konstelasi politik di Indonesia. | en_US |
dc.description.abstract | This research aims to describe Civic Engagement: youth voluntarism in the 2019 political constellation. The research method used is a qualitative descriptive that focuses on finding truth/facts in the field through interviews and documentation. The theory used in this research is Civic Engagement theory supported by an integrated theory of volunteerism and political participation The research found that the form of youth engagement becoming a GMI DIY volunteer was more directed to the Electoral Indicator, but the implementation still lacking in terms of engagement in activities planned by GMI DIY. The data obtained as evidence that there are two types of volunteers who are in GMI DIY. The first is true-voluntarily and the second has its interests. Related to the factors that encourage youth is diverse. The factors might from the existence of a stimulant, a person's characteristics, social characteristics of a person and the situation or political environment contribute to the political participation of this young generation. The research might conclude that the youth engagement who choose to become volunteers of GMI DIY is more directed at the electoral indicator that should be supported by engagement in each activity on the agenda and on the other side their great concern for the problem social, political economy and others in society encourage them to be involved. Thus, the research suggests for millennial movement of the Special Region of Yogyakarta not to become an inactive movement and focus only on the pre-2019 election but as active movement after the election in guarding the next government by instilling voluntary values based on the premise that voluntary work are those who have productive activities, involve joint action, and remain ethically guided. On the other hand, it is expected there is further research with different perspectives on the engagement of youth volunteerism in the Indonesia political constellation aimed to be able to find out the reason youth engagement chooses to become volunteers in the political constellation of Indonesia. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Engagement, Political Participation, Volunteerism, Youth | en_US |
dc.title | CIVIC ENGAGEMENT: VOLUNTARISME GENERASI MUDA DALAM KONSTELASI POLITIK 2019 | en_US |
dc.title.alternative | (Studi Kasus: Gerakan Milenial Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
441 | en_US |