REPRESENTASI TIMUR PADA TOKOH ALI KHAN DALAM NOVEL ALI DAN NINO KARYA KURBAN SAID (Analisis Struktural Robert Stanton)
Abstract
Timur, akibat dari relasi kuasa kolonial, tidak lagi menjadi sekedar kawasan atau wilayah, ia telah menjadi sistem kebudayaan. Sistem kebudayaan tersebut dibentuk dan dikonstruksi oleh para Orientalis Barat. Hal ini ditentang habis-habisan oleh Edward Said dalam bukunya Orientalisme. Kemudian, Oksidentalismenya, muncul sebagai anti-tesis dari klaim ilmiah Orientalisme. Subjek penelitian ini adalah novel Ali dan Nino karya Kurban Said. Objek penelitiannya representasi Timur pada tokoh Ali Khan yang terdapat di dalam novel. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, analisis strukturalisme Robert Stanton, berupa Fakta Cerita: Tokoh dan Karakter; Sarana Cerita: Sudut Pandang, Simbolisme, Gaya dan Tone, dan Ironi. Analisa data yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif, yakni data yang dikumpulkan yang berhubungan dengan ketimuran Ali Khan. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya data yang merepresentasikan Timur pada tokoh Ali Khan, berupa, Fakta Cerita: Tokoh dan Karakter 1) Berjiwa Ksatria, 2) Percaya Hal Mistis, 3) Sinis. Sarana Cerita: Sudut Pandang: 1) Barat Tidak Lebih Baik dari Timur, 2) Penegasan Identitas. Gaya dan Tone, 1) Melankolis dan Sublim. Simbolisme 1) Gurun, 2) Singa dan Ksatria, 3) Sumur Oriental 4) Cadar, 5). Ironi, 1) Seorang Muslim yang Melakukan Zina, 2) Seorang Muslim yang Meminum Alkohol. Kemudian, semua temuan tersebut diklasifikasikan ke dalam wacana Oksidentalisme.