EVALUASI DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) MENURUT WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2017
Abstract
Bedah sesar memiliki resiko cukup tinggi terkena infeksi yaitu sekitar 1520 kali lipat dibandingkan dengan persalinan pada umumnya. Infeksi pada saat operasi bedah sesar dapat dicegah dengan pemberian antibiotik profilaksis. Menurut World Health Organization tahun 2017 antibiotik yang direkomendasikan yaitu antibiotik sefazolin 1 gram dan ampisilin 2 gram secara intravena. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada operasi bedah sesar dan keefektifannya pada pasien bedah sesar di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional menggunakan metode cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medis pasien operasi bedah sesar yang diberikan antibiotik profilaksis di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2017. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling sebanyak 88 pasien dan semua sampel memenuhi kriteria inklusi. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif kemudian membandingan penggunaan antibiotik yang diberikan rumah sakit dengan Guideline World Health Organization (WHO) tahun 2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 88 pasien, sebagian besar berusia 20-35 tahun sebanyak 68.18%, status paritas G2P1A0 (39.77%), lama perawatan 5-6 hari (75%), dengan indikasi riwayat sesar (21,59%), pada usia kehamilan aterm (38.42%). Dari 88 pasien bedah sesar yaitu 84 pasien (95.45%) diberikan sefotaksim dan 4 pasien (4.54%) diberikan ampisillin. Kesesuaian jenis antibiotik berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2017 95.45% tidak sesuai, kesesuaian rute dan waktu pemberian yaitu 100% dan berdasarkan dosis yang diberikan 100% belum sesuai dengan guideline. Keefektifan antibiotik dapat dilihat dari tidak adanya peningkatan suhu tubuh pasien setelah diberikan antibiotik profilaksis, hasil yang diperoleh sesudah diberikan antibiotik profilaksis tidak terdapat suhu lebih dari 37,2˚C artinya bahwa seluruh pasien yang menjalani operasi bedah sesar di RSUD Panembahan Senopati Bantul tidak mengalami infeksi.