REKAYASA DAN UJI KARAKTERISTIK BRIKET BAHAN BAKAR DARI TONGKOL JAGUNG DAN BATOK KELAPA
Abstract
Indonesia merupakan negara agraris dimana hasil pertanian sangat melimpah disisi lain produksi limbah pertanian juga melimpah. Tongkol jagung dan batok kelapa adalah salah satu limbah yang dihasilkan dari hasil produksi pertanian. Limbah tongkol jagung belum dimanfaatkan secara optimal. Batok kelapa sebagai salah satu sumber energi alternatif. Pemanfaatan dapat sebagai bahan bakar dalam bentuk briket atau biobriket. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh tekanan kempa dan konsentrasi perekat terhadap sifat biobriket.
Penelitian ini meliputi tongkol jagung dan batok kelapa yang sudah menjadi arang dihancurkan kemudian disaring dengan ayakan 20, 30, 40, dan 50 mesh, dicampur dengan perekat dari tepung maizena 25% dari berat total 10g. Dicetak dengan ukuran diameter 5 cm dan tinggi 10 cm. dilakukan penekanan 250, 500, dan 750 psi. dengan perbandingan bahan (70 : 30, 60 : 40, dan 50 : 50). Briket dikeringkan secara alami. Penelitian ini mempengaruhi uji thermogravimetry analysis terdiri dari : ITVM, ITFC, PT, dan BT. Serta mempengaruhi uji proksimat terdiri dari : kadar abu (ash), kadar fixed carbon, kadar air (moisture content), dan kadar volatile matter. Serta mempengaruhi uji nilai kalor. Hasil penelitian ini adalah ITVM dengan nilai 301-370%, ITFC dengan nilai 345-490%, PT dengan nilai 618-703%, BT dengan nilai 615-702%. Sedangkan untuk uji proksimat hasil penelitian ini adalah kadar abu (ash) dengan nilai 4,47026,1161%, kadar fixed carbon dengan nilai 73,3042-78,7125%, kadar air (moisture content) dengan nilai 4,5722-6,7960%, kadar volatile matter dengan nilai 12,060614,0739%. Sedangkan untuk uji nilai kalor dengan nilai 6717,3346-6971,5283 kal/g.