ALTERNATIF BAHAN KNALPOT DENGAN PLAT GALVANIS TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI DAN PERFORMA SEPEDA MOTOR
Abstract
Sejarahnya fungsi knalpot adalah untuk meredam hasil ledakan di ruang bakar, ledakan ini menimbulkan suara yang sangat bising. Serta gas sisa hasil pembakaran yang keluar dari saluran buang tidak langsung dilepas ke udara terbuka. Gas buang disalurkan terlebih dahulu ke dalam peredam suara atau muffler di dalam knalpot. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui hasil perbandingan dynotest, uji bobot dan uji kebisingan. Proses penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis perbandingan knalpot standar Yamaha Byson dengan knalpot alternatif. Dan kemudian mengetahui hasil uji dynotest, uji bobot dan uji kebisingan dari masing-masing knalpot. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan power maksimal knalpot, torsi maksimal knalpot, bobot keseluruhan knalpot dan kebisingan knalpot dengan knalpot standar Yamaha Byson dan knalpot alternatif berbahan galvanis. Dari hasil perbandingan, uji dynotest pada knalpot standar menghasilkan power maksimal 12,4 Hp pada Rpm 7336 dan torsi maksimal 12,99 N.m pada 6186 rpm sedangkan pada knalpot alternatif menghasilkan power maksimal 13,3 Hp pada Rpm 7695 dan torsi maksimal 13,81 N.m pada Rpm 5501. Kemudian uji bobot pada knalpot standar memiliki berat 6,450 Kg sedangkan bobot knalpot alternatif memiliki berat 3,2 Kg. Pada pengujian kebisingan untuk knalpot standar bahwa pada Rpm 1000 sampai Rpm 6000 knalpot alternatif bisa hampir sama dengan hasil knalpot standar, namun pada Rpm 7000 sampai Rpm 8500 knalpot alternatif lebih menghasilkan suara yang lebih rendah dari pada knalpot standar