dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | WASKITHO, BAGAS MULYA | |
dc.date.accessioned | 2020-02-25T07:45:31Z | |
dc.date.available | 2020-02-25T07:45:31Z | |
dc.date.issued | 2019-11-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32027 | |
dc.description | Diabetes mellitus (DM) is a disease that occurs when the pancreas is not able to produce insulin, or the resulting insulin cannot be used by the body effectively. The prevalence of the most diagnosed diabetes is found in Yogyakarta (2.6%). Diabetic nephropathy is one of the complications of microvascular diabetes marked with the rate of albuminuria settle more than 300 mg/24 h in patients with DM at least two examinations in a period of 3 to 6 months. Diabetic nephropathy is the main cause of end stage renal disease in patients with diabetes.
Methods: Cross sectional study to 82 patients with type 2 DM at PKU Muhammadiyah Gamping and PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Data medical recorded were sex difference and end stage renal disease. Data analyzed by using Chi-Square test to find out the correlation between sex difference to end stage renal disease in type 2 diabetes mellitus patients with diabetic nephropathy.
Result: Examination result in 82 respondents, there were 59 (72.0%) DM patients without end stage renal disease divided into 24 (58.5%) male DM patients and 35 (84.4%) female DM patients and 23 (28.0%) DM patients with end stage renal disease divided into 17 (41.5%) male DM patient and 6 (14.6%) female DM patients. Chi-Square test was performed and obtained p value = 0.014.
Conclusion: There was a correlation of sex difference to the end stage renal disease in type 2 diabetes mellitus patients with diabetic nephropathy. | en_US |
dc.description.abstract | Diabetes merupakan penyakit yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin, atau insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan oleh tubuh secara efektif. Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di DI Yogyakarta (2,6%). Nefropati diabetik adalah salah satu komplikasi mikrovaskular diabetes yang ditandai dengan tingkat albuminuria menetap lebih dari 300 mg/24 jam pada penderita DM minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan. Nefropati diabetik merupakan penyebab utama penyakit gagal ginjal terminal pada pasien dengan diabetes.
Metode : Penelitian cross sectional terhadap 82 pasien DM tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah Gamping dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dilakukan pencatatan jenis kelamin dan kejadian gagal ginjal terminal. Analisis data menggunakan uji Chi-Square untuk melihat hubungan jenis kelamin terhadap kejadian gagal ginjal terminal pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan nefropati diabetik.
Hasil : Hasil pemeriksaan pada 82 responden didapatkan pasien DM tanpa gagal ginjal terminal sebanyak 59 orang (72,0%) meliputi pasien DM laki-laki sebanyak 24 orang (58,5%) dan pasien DM perempuan sebanyak 35 orang (84,4%) dan pasien DM dengan gagal ginjal terminal sebanyak 23 orang (28,0%) meliputi pasien DM laki-laki sebanyak 17 orang (41,5%) dan pasien DM perempuan sebanyak 6 orang (14,6%). Dilakukan uji Chi-Square dan didapatkan nilai p = 0,014
Kesimpulan : Terdapat hubungan jenis kelamin terhadap kejadian gagal ginjal terminal pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan nefropati diabetik. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | DIABETES MELITUS | en_US |
dc.subject | NEFROPATI DIABETIK | en_US |
dc.subject | DIABETIC NEPHROPATHY | en_US |
dc.subject | GAGAL GINJAL TERMINAL | en_US |
dc.subject | STAGE RENAL DISEASE | en_US |
dc.subject | SEX DIFFERENCEJENIS KELAMIN | en_US |
dc.title | HUBUNGAN JENIS KELAMIN TERHADAP KEJADIAN GAGAL GINJAL TERMINAL/END STAGE RENAL DISEASE (ESRD) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN NEFROPATI DIABETIK | en_US |
dc.type | Thesis SKR FKIK 382 | en_US |