dc.contributor.advisor | RAHAJENG, BANGUNAWATI | |
dc.contributor.author | AFRIANTINI, PADLI | |
dc.date.accessioned | 2020-02-28T06:44:56Z | |
dc.date.available | 2020-02-28T06:44:56Z | |
dc.date.issued | 2019-07-10 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32120 | |
dc.description | Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang seperti Indonesia. Khusus untuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diare menempati urutan pertama dari 10 besar penyakit terbanyak pasien rawat inap di Rumah Sakit berdasarkan data profil kesehatan tahun 2017. Bahkan hasil Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun menemukan fakta bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Hal tersebut diakibatkan karena tidak dilaksanakannya tata laksana yang tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat profil pengobatan pasien, menelusuri kesesuaian antara obat diare yang diberikan dengan standar pelayanan medis (SPM) diare, serta mengetahui perbedaan lama waktu inap antara kelompok yang diberikan terapi kombinasi antibiotik dan zink dengan kelompok yang hanya diberikan antibiotik saja, zink saja, serta yang tidak diberikan terapi keduanya pada pasien diare anak rawat inap usia 0 bulan sampai 5 tahun di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada tahun 2018.
Desain penelitian ini menggunakan studi observasional metode deskriptif non eksperimental dengan proses pengambilan data melalui metode cross sectional yang ditelusuri secara retrospektif dari rekam medis pasien. Jumlah populasi yang ada sebanyak 194 pasien dengan minimal sampel 131 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif statistik yakni menghitung nilai persentase dan nilai rata-rata dari masing-masing hasil evaluasi menggunakan suatu aplikasi dalam program komputer.
Hasilnya diketahui bahwa pemberian obat terbanyak berdasarkan golongan obat adalah dari golongan antidiare (27,33%), lalu berdasarkan bentuk sediaan adalah injeksi (32,70%), dan melalui rute pemberian peroral (45,94%). Berdasarkan hasil analisis kesesuian antara obat yang diberikan dengan SPM diare menunjukkan 97% pasien diare dengan dehidrasi diberikan cairan rehidrasi, kemudian 94,5% pasien diare disertai infeksi bakteri mendapatkan terapi cairan rehidrasi dan antibiotik. Berikutnya rata-rata lama inap paling kecil (2,20 hari) ditunjukkan pada pasien yang mendapat terapi zink tanpa antibiotik, namun secara statistika tidak terjadi perbedaan yang signifikan pada antar kelompok terapi. | en_US |
dc.description.abstract | Diarrhea is one of the health problems in developing countries such as Indonesia. Especially in province of Yogyakarta, diarrhea has the first ranked in the top 10 most diseases inpatients at hospitals based on 2017 health profile data. Results from basic health research finds the fact that from year to year diarrhea is still the leading cause of infant death in Indonesia. It is because it does not perform proper treatment both in the home and in health facilities. Therefore, the aim of this research are to see the patient's treatment profile, tracing the suitability between diarrhea drugs administered by the Standard of Medical Service (SPM) diarrhea, knowing the length of time of stay between groups given a combination therapy of antibiotics and zinc with a group that is only given antibiotics, zinc only, and those are not given therapy both in children diarrhoea patients age 0 months to 5 years in hospital of PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta at 2018.
Design of this research is observational study of non-experimental descriptive methods with the process of taking data is cross sectional methods that are traced retrospectively from the patient's medical record. The total population is 194 patients with a minimum sample of 131 people. Data analysis is performed using a statistical descriptive method that calculates the percentage and the average value of each evaluation result using an application in a computer program.
The result is known that the most medicines administered by the drug group are of antidiarrhoea (27.33%), then the dosage form is injection (32.70%), and through the peroral route (45.94%). Based on the results of analysis of suitability between drugs given with SPM diarrhea, 97% of diarrhea patients with dehydration were given rehydration solutions, then 94.5% of diarrhea patients with bacterial infections received rehydration solutions and antibiotics therapy. The smallest length of stay (2.20 days) was shown in patients who received zinc therapy without antibiotics, but statistically there were no significant differences between the therapy groups. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Evaluation, Diarrhea in Children, Hospital of PKU Muhammadiyah Gamping | en_US |
dc.title | EVALUASI PENGOBATAN DIARE PADA PASIEN ANAK RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis SKR FKIK 453 | en_US |