ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (STUDI KASUS : SIMPANG EMPAT JALAN SELOKAN MATARAM – JALAN TANTULAR, YOGYAKARTA)
Abstract
Simpang tak bersinyal merupakan salah satu tempat terjadinya konflik lalu lintas antara arus dari arah yang berlawanan dan saling memotong. Kota Yogyakarta memiliki banyak simpang tak bersinyal, salah satunya adalah simpang empat tak bersinyal di Jalan Selokan Mataram dan Jalan Tantular. Simpang tersebut cukup padat dan sering terjadi kemacetan karena berada dekat dengan daerah pemukiman, pertokoan dan sekolah maupun kampus. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membahas tentang solusi dari permasalahan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan kondisi operasional simpang yang ditunjukkan dengan nilai kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian. Hasil analisis menunjukkan bahwa jam puncak terjadi pada hari Selasa 20 Agustus 2019 pukul 16.00 - 17.00 WIB dengan volume lalu lintas (Q) sebesar 2728 smp/jam, kapasistas (C) sebesar 2704,47 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,01, tundaan lalu lintas simpang (DT1) sebesar 15,41 detik/smp, tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA) sebesar 10,75 detik/smp, tundaan simpang (D) sebesar 19,41 detik/smp, dan peluang antrian (QP) sebesar 40,88 % - 80,96 %. Hal ini menunjukkan bahwa simpang tersebut sudah tidak mampu menerima arus lalu lintas yang ada sehingga perlu dilakukan analisis dan penanganan yang tepat. Berdasarkan hasil uji coba, didapatkan tiga alternatif untuk perbaikan simpang, alternatif pertama dengan menerapkan pelarangan belok kanan dari arah timur dan barat, nilai derajat kejenuhan turun menjadi 0,53, sedangkan alternatif kedua dengan menerapkan pelarangan belok kanan dari arah timur dan barat dan juga dilakukan pelebaran jembatan pada lengan utara yang semula lebarnya 3,1 meter menjadi 6 meter, nilai derajat kejenuhan turun menjadi 0,51, dan untuk alternatif ketiga dengan menerapkan pelarangan belok kanan dari arah barat ke selatan dan juga dilakukan pelebaran jembatan pada lengan utara yang semula lebarnya 3,1 meter menjadi 6 meter, nilai derajat kejenuhan turun menjadi 0,91.