Memahami Konsep halalan-Thoyyiban dalam Konsumsi Islam
Abstract
Prinsip syukur berfungsi menciptakan konsumsi yang optimal dan proporsional. Tidak tergantung pada kualitas dan kuantitas, tetapi pada aspek spritualitas dan keyakinan bahwa disetiap konsumsi yang tersedia adalah nikmat Allah SWT. Prinsip syukur adalah bagian daripada proses pembangunan prinsip tauhid, yaitu hanya Allah lah yang Maha pemberi segala-galanya (Al-Wahhaab). Prinsip syukur bertentangan dengan sifat tamak yang selalu merasa kurang. Di dalam Islam, sifat selalu merasa cukup disebut dengan sifat qona’ah.