Show simple item record

dc.contributor.authorSANTOSO, SANTOSO
dc.date.accessioned2020-09-30T05:28:24Z
dc.date.available2020-09-30T05:28:24Z
dc.date.issued2018-11-17
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35480
dc.descriptionPenelitian ini adalah jenis penelitian penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan etnografi. Subjek penelitian ini adalah kaum mualaf Suku Akit yang bermukim di Desa Tanjung Pal, Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap dan menjelaskan fakta-fakta alamiah motivasi belajar agama Islam kaum mualaf Suku Akit. Kaum Mualaf Suku Akit tinggal dalam lingkungan adat tradisional dengan keyakinan dasar animisme-dinamisme. Akibat adanya interaksi dengan kelompok masyarakat lain terutama etnis Tionghoa, Jawa, dan Melayu, mereka mulai tertrik untuk melakukan konversi keyakinan tradisional ke agama-agama formal; Budha, Kristen dan Islam dengan berbagai motif. Dalam lingkungan adat masyarakat Suku Akit, kaum mualaf adalah kelompok beragama yang minoritas. Namun demikian, kaum mualaf justru menunjukkan ekspresi kebergamaan lebih tegas dalam lingkungan adat animism-dan dinamisme yang kuta. Hal ini ditunjukkan dengan motivasi belajar mereka yang relatif kuat untuk mendalami ajaran agama Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Fenomena konversi agama pada masyarakat tradisional Suku Akit pada prinsipnya adalah wujud persaingan antara kondisi eksternal multidimensional yang mendesak dengan ketahanan keyakinan internal yang mulai tidak berdaya. Konversi keyakinan pada masyarakat tradisonal suku Akit dilatarbelakangi oleh tiga tingkatan motif; Pragmatisme, Kekaguman, dan Keyakinan. Seseorang yang melakukan konversi agama dengan motif pragmatisme dan kekaguman akan cenderung melakukan konversi agama semu, sedang seseorang yang melakukan konvesi agama berdasarkan keyakinan akan cenderung melakukan konversi agama substantif. 2) Kaum mualaf suku Akit pada hakikatnya dilingkupi oleh kesadaran esensial yang kuat berisi motivasi belajar agama Islam. Hal ini tampak pada simbolis budaya yang identik dengan upaya untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Islam. Sebagai sebuah kesadaran esensial, simbol-simbol budaya yang memuat xxiii motivasi belajar agama Islam, tidak selalu disadari oleh kaum mualaf suku Akit. Namun demikian nilai-nilai budaya tersebut terus hidup dan memberikan ernergi batin yang kuat. 3) Dalam hal strategi pengautan motivasi belajar Agama Islam pada kaum mualaf Suku Akit pemanfaatan simbol lokal menjadi media komunikasi yang efektif dalam membangun arah transformasi keyakinan. Gaya komunikasi dengan simbol-simbol lokal secara psikologis menumbuhkan sikap penerimaan dan rasa memiliki yang lebih tinggi terhadap nilai-nilai keyakinan baru. Selain berfungsi sebagai media komunikasi, simbol juga berperan sebagai pelestari nilai yang mampu melintasi waktu dan generasi. Masyarakat dengan kemampuan belajarnya akan menginterpretasi warisan simbol-simbol untuk menjawab permasalahan kehidupannya.en_US
dc.publisherPROGRAM DOKTOR ILMU PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectMotivasi Belajaren_US
dc.subjectMualafen_US
dc.subjectSuku Akiten_US
dc.subjectRiauen_US
dc.titleMOTIVASI BELAJAR AGAMA ISLAM PADA KAUM MUALAF SUKU AKIT DESA PENYENGAT KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAUen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record