PENGARUH PENGGUNAAN BIODIESEL CAMPURAN MINYAK JARAK DAN MINYAK SAWIT DENGAN KOMPOSISI 2:3 TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL
Abstract
Seiring dengan meningkatnya populasi manusia dan berkembangnya
teknologi maka kebutuhan bahan bakar juga semakin meningkat, akan tetapi
cadangan sumber daya minyak bumi yang berasal dari fosil semakin hari semakin
menipis karena sifatnya yang tidak bisa diperbaharui. Biodiesel adalah salah satu
bahan bakar yang bisa diperbaharui yang terbuat dari minyak nabati maupun
hewani. Dalam penelitian ini, bahan baku yang digunakan yaitu biodiesel dari
minyak jarak dan minyak sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
karakteristik bahan bakar biodiesel minyak jarak-sawit berupa daya, konsumsi
bahan bakar spesifik, karakteristik injeksi bahan bakar.
Penelitian ini menggunakan bahan bakar biodiesel variasi B25, B30, B35,
B40 dan solar dengan melakukan pengujian sifat fisik. Pada pengujian
menggunakan mesin diesel silinder tunggal yang dihubungkan ke genarator dengan
beban 5 lampu dengan daya masing-masing lampu 500 watt. Kemudian uji
performa mesin diesel, uji konsumsi bahan bakar, serta karakteristik injeksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan bahan bakar solar
murni memiliki daya yang lebih tinggi atau paling boros dibanding bahan bakar
biodiesel variasi B25, B30, B35, dan B40. Pada pengujian karakteristik injeksi
menunjukkan bahwa bahan bakar solar murni memiliki sudut semprotan yang
paling besar. Sedangkan bahan bakar minyak jarak mempunyai sudut semprotan
paling kecil.