EFEKTIFITAS TERAPI KOMBINASI RANGE OF MOTION (ROM) DAN STRETCHING EXERCISE TERHADAP KEKUATAN OTOT DAN KONTRAKTUR PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
Abstract
Pendahuluan: Stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang disebabkan
oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak
dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu.
Dampak dari stroke berupa kelemahan dan kelumpuhan yang disebabkan
oleh gangguan motorik neuron dengan karakteristik kehilangan kontrol
gerakan volunter, gangguan gerakan, keterbatasan tonus otot, dan
keterbatasan reflek. Metode terapi kombinasi latihan ROM dan stretching
exercise berpeluang memberikan manfaat besar dalam memulihkan kekuatan
otot pada pasien stroke. Terapi kombinasi ini dapat merangsang kontraksi
pada otot sehingga dapat meningkatkan kekuatan otot dan mengurangi
kontraktur pada pasien stroke iskemik.
Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas terapi kombinasi range of motion
(ROM) dan stretching exercise terhadap kekuatan dan kontraktur otot pada
pasien stroke iskemik.
Metode: Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan pre-test posttest
control group design. Populasi penelitian ini adalah pasien stroke
iskemik dengan lama stroke >6 bulan sebanyak 20 responden dan dibagi
menjadi kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Responden kelompok intervensi diberikan terapi kombinasi range of motion
(ROM) dan stretching exercise seminggu tiga kali selama dua minggu
dengan durasi 15-20 menit per pertemuan. Instrumen penelitian
menggunakan lembar observasi The Modified Ashworth Scale (MAS) dan
lembar observasi derajat kekuatan otot. Analisis data menggunakan analisis
univariat (distribusi frekuensi) dan analisis bivariat (uji Normalitas, Wilcoxon
dan Mann Whitney) pada taraf signifikansi p value <0,05.
Hasil: Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai ρ value 0,05, berarti terdapat
pengaruh bermakna kombinasi latihan (ROM) dan stretching exercise
terhadap kekuatan dan kontraktur otot pada pasien stroke. Hasil uji Mann
Whitney diperoleh nilai ρ value 0,05, berarti terdapat perbedaan bermakna
nilai kekuatan dan kontraktur otot antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol.
Kesimpulan: Kombinasi (ROM) dan stretching exercise dapat meningkatkan
kekuatan otot dan mengurangi kontraktur otot pada pasien stroke