KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN BAHAN UTAMA BUBUK LUMPUR LAPINDO DAN KAPUR
View/ Open
Date
2013Author
PUJIANTO, AS'AT
NA, ANZILA
CAHYATI, MARTYANA DWI
HENDRA, HENDRA
Metadata
Show full item recordAbstract
Akhir-akhir ini beton semakin sering mendapatkan kritik, karena emisi gas rumah kaca (karbon
dioksida) yang dihasilkan pada proses produksi semen. Dengan pertimbangan tersebut
dikembangkan bahan pengikat beton baru yang biasa disebut sebagai beton geopolimer. Bahan dasar
utama yang diperlukan untuk pembuatan beton geopolimer ini adalah bahan-bahan yang banyak
mengandung unsur-unsur silika, alumina dan kapur. Bahan tersebut tidak dapat mengikat jadi perlu
ditambah air dan bahan kimia lain yang dapat mengikat yaitu natrium hidroksida dan sodium silikat.
Oksida silika pada bahan tersebut akan bereaksi secara kimia dan menghasilkan ikatan polimer yang
kuat. Salah satu bahan yang banyak mengandung unsur silika dan alumina yaitu Bubuk Lumpur
Lapindo, sedangkan unsur kapur bisa ditambahkan dari kapur padam. Tujuan dari penelitian ini
yaitu menentukan proporsi optimum dari variasi perbandingan alkali aktifator, mengkaji pengaruh
penambahan variasi kapur padam terhadap kuat tekan beton, dan mengkaji pengaruh umur
pemanasan tehadap kuat tekan. Pembuatan beton geopolimer dengan menggunakan silinder
berdiameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm. Metode perawatan beton geopolimer yang dipakai yaitu
dengan metode pemanasan menggunakan oven. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan
optimum sebesar 0,899 MPa dihasilkan pada perbandingan natrium hidroksida : natrium silikat
sebesar 30,7 : 69,3. Penambahan kapur menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan beton geopolimer normal. Semakin banyak kapur yang ditambahkan pada beton geopolimer
berbahan dasar lumpur lapindo semakin besar juga kuat tekan yang dihasilkan. Kuat tekan
maksimum sebesar 10,324 MPa didapat dengan penambahan kapur 30%. Jika lama pemanasan
ditambah, maka didapat kuat tekan optimum sebesar 24,93 MPa pada pemanasan selama 3 hari.