PENGARUH KURKUMIN SINTETIK TERHADAP PRODUKSI PROGESTRON OLEH KULTUR SEL LUTEAL TIKUS DENGAN PERANGSANGAN hCG DAN PGF2α
Abstract
Kurkumin, salah satu zat aktif dalam kunyit merupakan substansi antifertilitas, akan tetapi belum diketahui bagaimana dapat menyebabkan infertilitas. Penelitian kajian fungsi kultur sei luteal dilakukan untuk mengetahui pengaruh kurkumin sintetik terhadap sekresi progesteron dengan perangsangan human Chorionic Gonadotropin (hCG) dan prostaglandin F2a (PGF2a) Sampel yang digunakan adalah kultur Sel luteal korpus luteum umur 5 dari tikus Sprague Dawley yang mendapat induksi ovulasi dengan 8 iu Pregnan't Mare's Serum Gonadotrophin (PMSG). Korpus luteum setelah didispersi dan homogen mengandung 24 x 10 sel luteal ml dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan terdiri dari 1 kelompok kontrol dan kelompok perlakuan masing-masing mendapat kurkumin, hCG, hcG kurkumin, PGF2a, PGF2a kurkumin, hCG PGF2a, dan hCG PGF, kurkumin. Untuk mengetahui efek perlakuannya diukur kadar progesteron pada media kultur dengan metode Immuno chemiluminesence (Immulite)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi progesteron (ng /ml) dari 8 kelompok perlakuan, masing-masing n =3, adalah: CD 28.66 5.5l (pelarut); 32,86 t 3,93 (kurkumin: 72,60 t 9.21 (hCG): 34.43 5,40 (hCG kurkumin; 32,33 t 3,67 (PGF2a); 34.33 t 3.01 (PGF kurkumin): 62,60 t 6,88 (hCG PGF2a) 34,60 1,39 (kurkumin). Analisis statistik uji beda Kruskal Wallis pada 8 kelompok penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna (p 0,05). Uji yang sama dilakukan pada 4 kelompok yang tidak mendapat (nomor menunjukkan perbedaan bermakna 0,05), sedangkan kelompok yang mendapat kurkumin (nomor 2 diperoleh hasil berbeda bermakna (p 0,05). Uji beda antar 2 kelompok perlakuan dengan Whitney menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok yang diberi hCG (nomor 3) dan hCG PGF2a (nomor 7) dengan 6 kelompok lainnya.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kurkumin tidak berpengaruh terhadap produksi progesteron oleh kultur sel luteral tikus dengan atau tanpa PGF Selain itu, pemberian kurkumin menurunkan produksi progesteron oleh kultur sel luteal yang mendapat rangsangan hCG atau hCG PGP2a