INTERNAL DIALECTIS PADA PENYANDANG TUNARUNGU DAN BUKAN PENYANDANG TUNARUNGU DALAM MEMELIHARA PERTEMANAN
Abstract
Penyandang tunarungu memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi layaknya orang normal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu fenomena di mana anak tunarungu memiliki hubungan pertemanan dengan anak normal dengan keterbatasan yang mereka miliki namun pertemanan mereka tetap terpelihara hingga saat penelitian ini berlangsung. Hubungan pertemanan tersebut dapat terpelihara dengan melihat ketumpangtindihan dalam internal dialectics yang bekerja pada mereka.
Hasil penelitian ini adalah internal dialectics yang terjadi pada hubungan pertemanan antara penyandang tunarungu dan bukan penyandnag tunarungu terdapat satu ketumpangtindihan yang belum efisien untuk ditempatkan pada usia anak-anak yang ada dalam penelitian ini yaitu pada closedness atau ketertutupan.