PENGELOLAAN PARIWISATA-BENCANA BERBASIS KOLABORATIF GOVERNANCE (STUDI PARIWISATA-BENCANA LAVA TOUR MERAPI DI KABUPATEN SLEMAN)
Abstract
Pengelolaan pariwisata-bencana berbasis collaborative governance menjadi
topik utama dalam penelitian ini. Dengan mengambil kasus di Kabupaten Sleman,
khususnya pada volcano tour Merapi yang merupakan kategori pariwisata-bencana
diharapkan dapat dibuat model pengelolaan yang berkelanjutan. Permasalahan utama
dalam penelitian ini adalah adanya keterbatasan dari pemerintah daerah dalam
mengelola pariwisat-bencana sehingga perlu adanya peran serta swasta dan
masyarakat. Pengembangan model collaborative governance menjadi pilihan yang
tepat untuk menutupi keterbatasan tersebut karena pada model ini melibatkan tiga pilar
yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengelola pariwisata-bencana. Peran
serta dari masyarakat dan swasta sangat dibutuhkan untuk suksesnya pengelolaan
pariwisata-bencana tersebut.
Dengan menggunakan penelitian kualitatif yang berusaha untuk melakukan
pemodelan dan juga dengan melalui pengumpulan data berupa wawancara, observasi
dan dokumentasi, maka penelitian ini memperoleh temuan tentang bagaimana
kolaborasi yang terjadi antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengelola
pariwisata-bencana.
Setelah dilakukan analisis yang didasarkan pada penelitian di lapangan dapat
diperoleh temuan tentang kebijakan pariwisata-bencana di Kabupaten Sleman, profil
kunjungan wisatawan dan obyek wisata yang termasuk dalam pariwisata-bencana.
Dengan menggunakan kerangka analisis collaborative governance dapat diperoleh
gambaran tentang model pengelolaan pariwisata-bencana yang didasarkan pada shared
vision dan partisipasi. Dari segi shared vision maka peran pemerintah daerah masih
begitu menonjol dengan mengendepankan komando kepada swasta dan masyarakat,
sedangkan untuk partisipasi sudah dilakukan dengan melalui koordinasi.
Rekomendasi awal yang bisa disampaikan untuk memperoleh hasil penelitian
yang maksimal maka perlu adanya analisis yang lebih mendalam lagi mengenai
kelanjutan dari shared vision dan partisipasi. Kelanjutan dari tahapan dalam
collaborative governance adalah kolaborasi dalam jejaring (network) dan kemitraan
(partnership).