dc.contributor.advisor | MUHSIN, HARIYANTO | |
dc.contributor.author | NISA, AISYAH KHOIRUN | |
dc.date.accessioned | 2017-01-10T06:29:31Z | |
dc.date.available | 2017-01-10T06:29:31Z | |
dc.date.issued | 2017-01 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/8004 | |
dc.description | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksaan ta’zir/
denda yang diterapkan oleh BMT Surya Asa Artha dan apakah ada kesesuaian
yang telah diatur dalam fatwa DSN-MUI No 17/DSN-MUI/IX/2000 dengan
praktiknya. Pada proses pembiayaan, pastilah ada nasabah yang menunda-nunda
pembayaran angsuran, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Pembiayaan
musyarakah merupakan salah satu pembiayaan yang paling banyak digunakan di
BMT Surya Asa Artha.
Motode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan
analisis yang digunakan adalah deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian
lapangan atau field research. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
primer yang didapatkan dari wawancara kepada pihak BMT Surya Asa Artha dan
data sekunder berupa data yang diperoleh dari dokumen internal BMT serta
wawancara dengan beberapa nasabah.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan ta’zir/denda bagi
nasabah yang menunda-nunda pembayaran angsuran pembiayaan di BMT Surya
Asa Artha dapat dikatakan belum sesuai dengan Fatwa DSN-MUI No. 17/DSNMUI/
IX/2000. Karena dalam praktiknya ta’zir/ denda belum dilakukan secara
terbuka pada saat awal akad (perjanjian). | en_US |
dc.description.abstract | This study aims to determine how the implementation ta'zir / fines
imposed by BMT Surya Artha Asa and if there is agreement that has been
set in the DSN-MUI fatwa No.17/DSN-MUI/IX/2000 with the practice. In
the process of financing, there must be customers who delay payment of
installments, either intentional or unintentional. Musharaka financing is
financing one of the most widely used in BMT Surya Asa Artha.
Methods used in this research is qualitative research methods and
analysis used is descriptive. This research is a field research or field
research. The data used in this study are primary data obtained from
interviews with the BMT Surya Asa Artha and secondary data obtained
from BMT internal documents and interviews with several customers.
Results from the study showed that the application of ta'zir / fines for
customers who procrastinate in BMT installment payment financing Asa
Surya Artha can be said is not in accordance with the DSN-MUI Fatwa
No. 17/DSN-MUI/IX/2000. Because in practice ta'zir / fines have not been
carried out openly at the beginning of the contract (agreement). | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | TA’ZIR | en_US |
dc.subject | MUSYARAKAH | en_US |
dc.subject | FATWA DSN-MUI | en_US |
dc.title | KESESUAIAN PENERAPAN TA’ZIR TERHADAP NASABAH YANG MENUNDA-NUNDA PEMBAYARAN PADA PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI (STUDI KASUS PADA BMT SURYA ASA ARTHA YOGYAKARTA) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
375 | en_US |