View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Islamic Studies
      • Department of Economics and Islamic Banking
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Islamic Studies
      • Department of Economics and Islamic Banking
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      DINAMIKA PENGEMBANGAN WAKAF TUNAI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi Kasus BPD DIY Syariah dan BMT BIF Yogyakarta)

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (29.46Kb)
      HALAMAN JUDUL (715.1Kb)
      LEMBAR PENGESAHAN (2.211Mb)
      ABSTRAK (188.3Kb)
      BAB I (462.2Kb)
      BAB II (94.74Kb)
      BAB III (687.2Kb)
      BAB IV (126.8Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (137.0Kb)
      LAMPIRAN (979.4Kb)
      Date
      2016
      Author
      VIO, ADISTYA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Perkembangan wakaf tunai di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah semakin pesat dilihat dari gencarnya promosi, pemasangan spanduk dijalan-jalan protokol, serta brosur-brosur di banyak bank dan BMT yang ada di wilayah DIY. Sejak terjadinya krisis multi dimensi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, peranan wakaf menjadi semakin penting sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesadaran berwakaf mejadi perekat sosial bangsa Indonesia. Wakaf uang merupakan salah satu bentuk inovasi wakaf yang memungkinkan pengelolaan wakaf lebih fleksibel. Wakaf uang lebih fleksibel karena obyeknya berupa benda bergerak dan adanya simbolik yang memungkinkan investasi dan pemanfaatan secara lebih beragam. Kantor layanan syariah BPD DIY menjadi mitra BWU/T (Badan Wakaf Uang/Tunai) sebagai LKS-PWU (Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang), sehingga dana wakaf yang masuk ke BPD DIY Syariah sebagai dana wakaf akan dikelola BWU/T sebagai nadzir. Pemerintah melalui Badan Wakaf Indonesia mendorong koprasi/BMT untuk membuka layanan wakaf uang. Namun tidak semua BMT dapat menjadi nadzir wakaf uang karena harus memiliki sertifikat khusus dan diakui oleh BWI. Salah satu BMT yang telah memiliki sertifikat tersebut adalah BMT BIF (Binan Ihsanul Fikri) sehingga dapat menjadi nadzir wakaf uang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika pengembanagan wakaf uang di DIY dengan studi kasus di BPD DIY Syariah dan BMT BIF Yogyakarta, serta kendala yang terjadi dalam pengembangan wakaf uang di DIY. Hasil penelitian menunjukan bahwa di BPD DIY Syariah tidak mengalami kendala yang berarti karena BPD DIY yang bekerjasama dengan BWU/T MUI DIY sudah cukup dikenal oleh masyarakat sehingga untuk mempromosikan salah satu produk bank yaitu wakaf uang tidak mengalami kendala yang berarti. Sedangkan dari BMT BIF maasih terkendala dengan minimnya tenaga Baitul Maal sebagai nadzir yang hingga saat ini masih dua orang untuk mengelola wakaf uang, serta sarana dan prasarana yang juga minim membuat kinerja menjadi terhambat. Struktur kepengurusan yang sama dengan Tamwil juga sedikit menghambat pengelolaan dan pengembangan wakaf uang di BMI BMT BIF.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/8446
      Collections
      • Department of Economics and Islamic Banking

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV