KOMPARASI STRATEGI POLITIK IKHWANUL MUSLIMIN PADA MASA GAMAL ABDUL NASSER (1948-1970) DAN HUSNI MUBARAK (1980-2011)
Abstract
Pada revolusi 1952, Nasser bersama Ikhwanul Muslimin bekerjasama dalam penumbangan Raja Farouk. Hubungan keduanya retak setelah terjadi perbedaan pandangan antara Nasser dan Ikhwanul Muslimin mengenai hukum syariat islam. Keduanya berseteru , antara pro dna kontra. Nasser yang mengetahui kekuatan besar ikhwanul Muslimin , menganggap Ikhwanul Muslimin adalah ancaman serius karena dapat mengganggu eksistensinya. Sehingga kebijakan yang diberlakukan Nasser terhadap ikhwanul Muslimin adalah kebijakan yang bersifat represif. Pada kepemimpinan Husni Mubarak, Ikhwanul Muslimin juga mendapatkan tekanan karena ketidakmauan Ikhwan untuk bekerja sama mendukung pemerintah . Namun, Mubarak lebih akomodatif terhadap para oposannya.