dc.contributor.author | ISTIQOMAH, IRHAMNI | |
dc.date.accessioned | 2018-08-03T01:15:56Z | |
dc.date.available | 2018-08-03T01:15:56Z | |
dc.date.issued | 2018-04-18 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20332 | |
dc.description | Disproporsi kepala panggul dapat menyebabkan distosia atau
persalinan yang abnormal. Kejadian disproporsi kepala panggul yaitu pada 1 dari 250
kehamilan. Ibu dengan tinggi badan ≤145 cm berisiko lebih tinggi mengalami disproporsi
kepala panggul yang menyebabkan partus macet dan komplikasi persalinannya menjadi
salah satu penyebab penting kematian ibu.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara tinggi badan ibu bersalin terhadap kejadian
disproporsi kepala panggul di Puskesmas Tegalrejo.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode retrospektif observasional analitik dengan
desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini berasal dari data rekam medis di
Puskesmas Tegalrejo periode Juni 2014 – Juni 2016. Pengambilan sampel dengan metode
purposive sampling dengan besar sampel 60 yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu
dengan tinggi badan ≤145 cm dan >145 cm masing-masing 30 sampel. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil : Hubungan kejadian disproporsi kepala panggul didapatkan nilai p=0,347 dan nilai
PR 1,60 (CI 95 % 0,59-4,33).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tinggi badan ibu bersalin terhadap
kejadian disproporsi kepala panggul. | en_US |
dc.description.abstract | Cephalopelvic disproportion could cause dystocia or abnormal delivery.
The incidence is 1 in 250 pregnancy. The risk of cephalopelvic disproportion in ≤145 cm
woman in height is higher that may cause prolonged labor and complications of the
delivery become one of the important cause of maternal death.
Objective : To compare the correlation of maternal height and incidency of cephalopelvic
disproportion in Public Health Center in Tegalrejo.
Methods : A retrospective analytic observational with cross sectional design. The
samples obtained from medical record in Public Health Center in Tegalrejo during June
of 2014 until June of 2016. The samples obtained using purposive sampling method with
60 samples obtained and divided into two groups, ≤145 cm in height and >145 cm in
height, each of 30 samples. Chi Square was used as data analysis test.
Results : There was incidencies of cephalopelvic disproportion, scored p=0,347 and PR
1,60 (CI CI 95% 0.59-4.33) obtained.
Conclusion : There was no correlation between maternal height and incidencies of
cephalopelvic disproportion. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | Cephalopelvic disproportion, body height, Disproporsi kepala panggul, tinggi badan, ≤145 cm, >145 cm | en_US |
dc.title | HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN IBU BERSALIN TERHADAP KEJADIAN DISPROPORSI KEPALA PANGGUL | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
058 | en_US |