IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENATALAKSANAAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA PERIODE TAHUN 2015
Abstract
Angka kejadian penyakit Diabetes Melitus (DM) di RSUD A.W. Sjahranie Samarinda tahun 2015 menempati urutan pertama sebesar 1.354 kejadian. Mayoritas pasien diabates merupakan DM tipe 2 dengan risiko komplikasi yang besar. Kompleksnya terapi obat memungkinkan terjadinya Drug Related Problems (DRPs). DRPs adalah suatu peristiwa tidak diinginkan terkait penggunaan obat baik yang telah terjadi (aktual) atau berpeluang terjadi (potensial). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase angka kejadian dan kategori DRPs pada penatalaksanaan pasien DM tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RSUD A.W. Sjahranie Samarinda periode tahun 2015.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental secara deskriptif analitik. Data pasien DM tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RSUD A.W. Sjahranie Samarinda diambil secara retrospektif dengan pendekatan cross sectional menggunakan metode simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 36 pasien DM tipe 2 kemudian dianalisis DRPs yang potensial terjadi dengan menggunakan standar dari American Diabetes Association (ADA) tahun 2016, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) tahun 2011, Standar Pelayanan Medik (SPM) RSUD A.W. Sjahranie Samarinda, Drug Interaction Facts tahun 2013 serta jurnal terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 pasien dari 36 pasien (36,1%) DRPs yang potensial terjadi pada penatalaksanaan pasien DM tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RSUD A.W. Sjahranie Samarinda periode tahun 2015. Dari 13 pasien tersebut, terdapat 28 kejadian yang terbagi dalam beberapa kategori yaitu butuh obat sebanyak 9 kejadian (32%), obat tanpa indikasi sebanyak 1 kejadian (3%), salah obat sebanyak 1 kejadian (4%), dosis terlalu kecil sebanyak 1 kejadian (4%), dosis terlalu besar sebanyak 0 kejadian (0%), dan interaksi obat sebanyak 16 kejadian (57%).