STRATEGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KENAKALAN SANTRI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRI YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengungkap segala bentuk kenakalan santri yang dihadapi guru BK Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta 2) menganalisis strategi guru BK dalam mengatasi kenakalan santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta 3) mengungkap hasil strategi guru BK dalam mengatasi kenakalan santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta 4) mengidentifikasi faktor penghambat strategi guru BK dalam mengatasi kenakalan santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta dan 5) menemukan solusi untuk diterapkan pada penghambat-penghambat tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam metode pengumpulan data digunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk mendapatkan kredibilitas data pada penelitian ini diterapkan strategi triangulasi dengan tipe triangulasi data. Metode analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Dalam penyajian data, data diperoleh dari proses pengumpulan data yang menggunakan metode deskriptif analitis dengan pola pikir induktif dan deduktif.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) bentuk kenakalan santri PPIQPY beragam seperti membolos sekolah, membully teman, mencuri, memiliki pribadi temperamental dan lain-lain, yang jika dikelompokkan menjadi kenakalan taraf ringan, sedang dan berat. Kelompok taraf kenakalan PPIQPY memiliki kualifikasi yang lebih rigid, ketat dan disiplin dibanding teori umum kenakalan remaja 2) strategi guru BK dalam mengatasi kenakalan santri PPIQPY adalah instrumentasi bimbingan, bimbingan teman sebaya, pengembangan jejaring, konferensi kasus, pemberian layanan, pengembangan program dan himpunan data, meskipun begitu dari keseluruhan konsep strategi guru BK tersebut dalam prakteknya peran kuratif pada konseling tetap lebih menonjol dibandingkan peran preventif pada bimbingan 3) hasil dari penerapan strategi tersebut mencapai 75%, seluruh santriwati nakal memiliki kenaikan nilai kepribadian yang signifikan meski tetap ada yang menurun, stagnan dan beberapa kasus tertentu mengharuskan pondok pesantren untuk mengeluarkan santriwati tersebut. 4) hambatan strategi guru BK PPIQPY terbagi menjadi internal dan eksternal dengan beberapa rincian: ketidak jelasan pola strategi, Minimnya SDM guru BK dan Fungsi BK yang tidak menyeluruh 5) beberapa solusi yang diterapkan bagi penghambat strategi guru BK adalah penambahan SDM guru BK, perutinan supervisi sebagai bahan evaluasi dan pemaksimalan MOS dalam penengenalan guru BK pada santri baru.