ANALISIS PEMASARAN MELINJO SEBAGAI BAHAN BAKU EMPING MELINJO DI KECAMATAN PAJANGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan saluran pemasaran melinjo sebagai
bahan baku emping melinjo di Kecamatan Pajangan dan menentukan efisiensi
saluran pemasaran. Responden sebanyak 32 petani dan 10 pedagang diambil
menggunakan metode snowball sampling. Analisis pemasaran melinjo sebagai
bahan baku emping melinjo dilakukan secara deskriptif, efisiensi pemasaran
dengan analisis farmer’s share, Indeks Efisiensi Teknis (IET) dan Indeks Efisiensi
Ekonomis (IEE). Saluran pemasaran melinjo sebagai bahan baku emping melinjo
di Kecamatan Pajangan terdiri dari 3 saluran yaitu Saluran I (Petani – Pedagang
Pengepul – Pedagang Besar Kabupaten – Pedagang Besar Penyebar– Pedagang
Besar Provinsi – Pedagang Eceran – Pengrajin Emping Melinjo), Saluran II
(Petani – Pedagang Pengepul – Pedagang Besar Kabupaten – Pedagang Besar
Penyebar – Pedagang Eceran – Pengrajin Emping Melinjo), dan Saluran III
(Petani – Pedagang Pengepul – Pedagang Besar Kabupaten – Pedagang Besar
Penyebar – Pengrajin Emping Melinjo). Fungsi yang dilakukan fungsi pertukaran
(pembelian dan penjualan), fungsi fisik (pengemasan, pengepakan, penyimpanan,
pengangkutan, dan bongkar muat), dan fungsi fasilitas (sortasi, grading, dan
pengupasan). Biaya, marjin, dan keuntungan pemasaran terbesar terdapat pada
Saluran I masing-masing sebesar Rp 1.532, Rp 3.900, dan Rp 2.368 per kg.
Farmer’s share terbesar yaitu Saluran III sebesar 68,2%. IET terendah yaitu
Saluran I sebesar 27,1 dan IEE terendah yaitu Saluran II sebesar 0,7276. Saluran I
lebih efisien secara teknis dan Saluran II lebih efisien secara ekonomis. Saluran III
merupakan saluran paling efisien karena memiliki farmer’s share tertinggi.