Show simple item record

dc.contributor.advisorRISDIANA, NURVITA
dc.contributor.authorJOHAN, JOHAN
dc.date.accessioned2017-10-07T02:06:19Z
dc.date.available2017-10-07T02:06:19Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15456
dc.descriptionLatar Belakang. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan ujian komperhensif yang digunakan untuk menilai keterampilan klinis mahasiswa secara objective dan terstruktural. Ujian OSCE menuntut mahasiswa untuk berfikir kritis bertindak cepat dan tepat dalam melakukan keterampilan klinis. Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya rasa cemas pada mahasiswa. Prevalensi tingkat kecemasan mahasiswa fakultas kedokteran didunia rata-rata mencapai 80%. Salah satu cara penanggulangan kecemasan mahasiswa yaitu dengan melakukan teknik relaksasi otot progresif. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tanda somatik kecemasan pada mahasiswa. Metodologi. Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperiment dengan desain Pre-Post Test With Control Group menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 117 orang dengan metode pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling sebanyak 58 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu 29 orang kelompok control dan 29 orang kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tanda somatik kecemasan adalah spigmomanometer untuk pengukuran tekanan darah, palpasi untuk pengukuran nadi, dan inspeksi untuk pengukuran frekuensi pernafasan. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Paired T-Test dan Mann Whitney. Hasil. Berdasarkan hasil uji statistik Mann Whitney pada kelompok kontrol dan intervensi diperoleh hasil p value 0.001 (p ≤ 0.05) yang artinya ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi. Tingkat kecemasan posttest pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingakan dengan tingkat kecemasan posttest pada kelompok intervensi. Hasil uji Paired T Test menunjukkan adanya pengaruh pada kelompok intervensi yaitu 0.001 (p ≤ 0.05). Artinya tanda somatik kecemasan posttest lebih rendah dibandingkan dengan pretest. Kesimpulan. Ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tanda somatik kecemasan pada mahasiswa PSIK semester II saat OSCE.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan ujian komperhensif yang digunakan untuk menilai keterampilan klinis mahasiswa secara objective dan terstruktural. Ujian OSCE menuntut mahasiswa untuk berfikir kritis bertindak cepat dan tepat dalam melakukan keterampilan klinis. Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya rasa cemas pada mahasiswa. Prevalensi tingkat kecemasan mahasiswa fakultas kedokteran didunia rata-rata mencapai 80%. Salah satu cara penanggulangan kecemasan mahasiswa yaitu dengan melakukan teknik relaksasi otot progresif. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tanda somatik kecemasan pada mahasiswa. Metodologi. Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperiment dengan desain Pre-Post Test With Control Group menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 117 orang dengan metode pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling sebanyak 58 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu 29 orang kelompok control dan 29 orang kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tanda somatik kecemasan adalah spigmomanometer untuk pengukuran tekanan darah, palpasi untuk pengukuran nadi, dan inspeksi untuk pengukuran frekuensi pernafasan. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Paired T-Test dan Mann Whitney. Hasil. Berdasarkan hasil uji statistik Mann Whitney pada kelompok kontrol dan intervensi diperoleh hasil p value 0.001 (p ≤ 0.05) yang artinya ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi. Tingkat kecemasan posttest pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingakan dengan tingkat kecemasan posttest pada kelompok intervensi. Hasil uji Paired T Test menunjukkan adanya pengaruh pada kelompok intervensi yaitu 0.001 (p ≤ 0.05). Artinya tanda somatik kecemasan posttest lebih rendah dibandingkan dengan pretest. Kesimpulan. Ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tanda somatik kecemasan pada mahasiswa PSIK semester II saat OSCE.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectOSCE, Kecemasan, Teknik Relaksasi Otot Progresifen_US
dc.titlePENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TANDA SOMATIK KECEMASAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK) SEMESTER II SAAT OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 364en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record