HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DAN PERILAKU MAKAN DENGAN OBESITAS SENTRAL PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Abstract
Latar belakang: Prevalensi obesitas sentral pada usia ≥15 tahun di Indonesia meningkat dari tahun 2007 sampai 2013 sebesar 7,8%. Obesitas sentral sangat berhubungan dengan faktor genetik, lingkungan dan perilaku. Faktor religiusitas dapat mempengaruhi perilaku makan salah satunya emotional eating yang berdampak pada obesitas sentral. Namun belum ada bukti-bukti yang menghubungkan antara ketiga variabel tersebut. Hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tingkat religiusitas dan perilaku makan dengan obesitas sentral pada mahasiswa kedokteran.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan tingkat religiusitas dan perilaku makan dengan obesitas sentral pada mahasiswa pendidikan dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Metode Penelitian: Penelitian cross sectional menggunakan sampel acak sebanyak 130 mahasiswa kedokteran umum di FKIK UMY. Tingkat religiusitas diukur dengan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Obesitas sentral lebih ditentukan berdasarkan lingkar pinggang antara laki-laki dan perempuan. Variabel independen yang lainnya diukur dengan emotional eating scale. Analisis multivariat menggunakan metode statistik regresi logistik.
Hasil Penelitian: Prevalensi obesitas sentral pada mahasiswa kedokteran FKIK UMY sebesar 23,1%. Berdasarkan hasil analisa multivariat dengan menggunakan metode statistik regresi logistik pada variabel independen yang berpengaruh terhadap obesitas sentral pada laki-laki adalah dimensi konsekuensi (r=3,034, OR=0,48; 95%CI: 0,002-0,960) dan tingkat religiusitas (r=3,879, OR=0,21; 95%CI: 0,000-0,955). Sedangkan pada perempuan yang berpengaruh terhadap obesitas sentral adalah riwayat kegemukan keluarga (r=3,027, OR=20,637; 95%CI: 3,360-126,764).
Kesimpulan: Religiusitas berhubungan dengan obesitas sentral melalui dimensi konsekuensi dan tingkat religiusitas pada mahasiswa kedokteran FKIK UMY terutama dengan jenis kelamin laki-laki. Sedangkan pada mahasiswa kedokteran FKIK UMY dengan jenis kelamin perempuan, karakter demografis sosial berhubungan dengan obesitas sentral melalui riwayat penyakit keluarga.