dc.description.abstract | Neuropati merupakan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien DM tipe 2. Prevalensi neuropati sangatlah tinggi dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan kejadian. Dampak lebih lanjut dari neuropati pada pasien DM tipe 2 adalah cedera kaki dan dapat berkembang menjadi ulkus atau gangren pada tungkai, bahkan dapat berakhir dengan amputasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi neuropati adalah dengan kepatuhan diet dan kepatuahn minum obat.
Metode Penelitian: Penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi. Responden dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu pasien DM tipe 2, mengkonsumsi OHO, durasi DM >1 tahun. Responden berjumlah 55 orang. Data diambil dengan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner DNS (Diabetic Neurophaty Symptom), MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scales), kuesioner kepatuhan diet. Analisis data menggunakan Somers’d.
Hasil: Responden didominasi oleh perempuan (52,7%), responden dengan usia >50 tahun (80%), lama menderita 1-5 tahun (45,5%), GDS <200 mg/dl (61,8%). Mayoritas responden memiliki kepatuhan minum obat yang rendah (50,9%), kepatuhan diet yang sedang (70,9%), dan mengalami neuropati (78,2%). Kejadian neuropati paling banyak terjadi pada perempuan (41,81%), responden dengan usia >50 tahun (61,81%), mengalami DM tipe 2 selama 1-5 tahun (38,18%), responden dengan kepatuhan diet sedang (54,54%) dan responden dengan kepatuhan minum obat rendah (45,45%). Hasil analisis hubungan kepatuhan diet dan minum obat dengan kejadian neuropati pada DM tipe 2 didapatkan nilai p = 0,051 , dan 0,052.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kepatuhan diet dan minum obat dengan kejadian neuropati pada pasien DM tipe 2 | en_US |