KESANTUNAN BERTUTUR MAHASISWA DENGAN DOSEN JEPANG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DI DALAM KELAS
View/ Open
Date
2017Author
SUPRIATNANINGSIH, RINA
RUSTONO
ASTINI, EDI
HARIRI, TATANG
Metadata
Show full item recordAbstract
Kesantunan bertutur dalam pembelajaran bahasa Jepang di kelas sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan mahasiswa sebagai penerima ilmu dari pengajar tentu saja harus menghormati pengajarnya. Orang Jepang pada saat bertutur biasanya menggunakan berbagai ungkapan yang menyatakan perasaan penutur dengan menggunakan berbagai pertimbangan dalam bertuturnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan tuturan kesantunan para mahasiswa bahasa Jepang dan (2) mendeskripsikan penyebab ketidaksantunan bertutur dengan penutur asli Jepang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini teknik rekam, catat dan wawancara. Subyek peneltian ini para mahasiswa pembelajar bahasa Jepang semester lima karena para mahasiswa tersebut telah mendapatkan matei keigo di semester tiga. Data tuturan diambil saat perkuliahan berbicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa masih ada yang bertutur dengan orang Jepang belum menggunakan ungkapan pertimbangan yang biasanya digunakan orang Jepang dalam bertutur. . Berdasarkan hasil wawancara disebabkan, karena mahasiswa banyak yang memahami bahwa untuk menyatakan santun dalam berbahasa Jepang, cukup menggunakan keigo atau bahasa hormat bahasa Jepang sebagai penandanya yaitu tuturannya diakhiri dengan bentuk desu dan masu. Padahal untuk menyatakan santun bukan hanya menggunakan akhiran masu atau desu saja tetapi harus memperhatikan aspek ungkapan pertimbangan berbahasa Jepang seperti tidak menggunakan dantei hyougen atau ‘ungkapan penegasan’agar tidak menyinggung perasaan yang diajak bicara