PERBEDAAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH RURAL DAN URBAN
Abstract
Latar Belakang :
Status gizi adalah gambaran kondisi fisik seseorang akibat keseimbangan antara asupan yang masuk dan energy yang dikeluarkan oleh tubuh. Gizi sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang remaja. Ketika tubuh kekurangan makanan yang bergizi maka akan berdampak pada pertumbuhan remaja dimana remaja menjadi lebih pendek atau kurus dari teman-teman seusianya dan ketika tubuh kelebihan zat gizi maka akan mengalami obesitas. Suatu provinsi terdiri dari daerah perkotaan (urban) dan daerah pedesaan (rural). Remaja yang tinggal di kedua wilayah ini tentunya memiliki karakter pola makan yang berbeda. Makanan cepat saji (fast food) banyak disukai oleh para remaja terutama remaja yang berada di wilayah perkotaan dibandingkan remaja di wilayah pedesaan.
Tujuan Penelitian : penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan status gizi pada remaja putri di SMPN1 Kalibawang dan SMP Muhammadiyah 2 Kota Yogyakarta.
.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan cara pengumpulan datanya adalah dengan comparative study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 152 responden, dalam pengambilannya menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisa data menggunakan uji Independent t-test.
Hasil Penelitian : Status gizi normal ditemukan banyak di wilayah desa 84.2% daripada di wilayah kota 47.4%. Sedangkan untuk status gizi gemuk lebih banyak di wilayah kota 28.9% dibandingkan desa 11.8% dan status gizi obesitas ditemukan lebih banyak pada wilayah kota 23.7% daripada desa 1.3%. Status gizi kurus ditemukan lebih banyak di desa 2.6% dari pada di wilayah kota 0.0%.
Nilai Zscore pada kelompok kota memiliki rata-rata lebih tinggi di bandingkan dengan desa yaitu 0.982 ± 1.21 SD dan pada kelompok desa memiliki rata-rata -0.062 ± 0.99 SD namun keduanya masih dalam kategori status gizi normal. Berdasarkan uji independent t-tes didapatkan nilai p = 0.000 ( p < 0.05) yang menunjukan status gizi remaja putri di wilayah rural lebih baik daripada remaja putri yang berada di wilayah urban.
Kesimpulan : Status gizi remaja putri di wilayah rural lebih baik daripada status gizi urban