IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KARAKTER JUJUR DAN RELIGIUS DI SMP MUHAMMADIYAH 2 KALASAN
Abstract
Pembentukkan karakter perlu dan penting untuk peserta didik upaya penyelenggaraan
pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 2 Kalasan. Pihak sekolah dan stakeholder sebagai
pijakan terlaksananya pembentukan karatkter bagi peserta didik. Tujuan pembentukkan karakter
yakni untuk mendorong lahirnya peserta didik yang memiliki karakter dan berkepribadian baik
agar melekat pada diri peserta didik. Pembentukan karakter yang digunakan sebagai pijakan dan
mampunyai keterikatan terhadap karakter lainnya adalah karakter jujur dan religius. Oleh karena
itu, tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui konsep dan pelaksanaan implementasi
pendidikan agama Islam berbasis karakter jujur dan religius.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data
terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Didukung dengan dokumentasi aktivitas
peserta didik di SMP Muhammadiyah 2 Kalasan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik, guru
aqidah akhlaq, wakil kepala sekolah bidang ismuba dan kepala sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep implementasi pendidikan agama Islam
berbasis karakter jujur dan religius yang sudah dirancang dan berjalan dengan baik, selaras dengan
visi dan misi SMP Muhammadiyah 2 Kalasan. Implementasi pendidikan agama Islam berbasis
karakter jujur dan religius dari segi pendekatan, metode, strategi, dan upaya internaliasi nilai
karkater jujur dan religius sudah berjalan dengan baik. Faktor pendukung dari segi pendekatan,
metode, strategi dan upaya internaliasi nilai karakter jujur dan religius yakni, bebera, pa pihak
sekolah sudah menyediakan fasilitas sarana dan prasana untuk menunjang pelaksanaan
implementasi pendidikan agama Islam berbasis karakter jujur dan religius. Selain itu, ditemukan
faktor penghambat dari segi pendekatan, metode, strategi dan upaya internalisasi nilai jujur dan
religius yakni proses pembelajaran yang belum kondusif dan terdapat beberapa peserta didik yang
belum memiliki kesadaran untuk membiasakan karakter jujur dan religius dalam lingkungan
sekolah.