STRATEGI KOMUNIKASI KELOMPOK PEMUDA PEDULI PENYU PANDANSIMO (KP4) DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM KONSERVASI PENYU DI WILAYAH PANTAI BARU
Abstract
Dalam penelitian ini, peneliti membahas strategi komunikasi Kelompok Pemuda Peduli Penyu Pandansimo (KP4) dalam sosialisasi konservasi penyu di wilayah Pantai Baru. Sosialisasi konservasi penyu adalah sebuah sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kelompok Pemuda Peduli Penyu Pandansimo (KP4) yang bertujuan untuk memberikan edukasi dalam rangka menyadarkan masyarakat sekitar Pantai Baru dan wisatawan Pantai Baru untuk turut serta berkontribusi dalam penyelamatan satwa penyu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan lebih dalam bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh Kelompok Pemuda Peduli Penyu Pandansimo (KP4) dalam mensosialisasikan program konservasi penyu di Pantai Baru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam (in-depth interview) dengan 2 orang anggota KP4, 2 orang wisatawan dan 2 orang masyarakat sekitar Pantai Baru, observasi, dan data sekunder yang diperoleh dari buku, internet, dan foto dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi yang membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Komunikasi dalam sosialisasi konservasi penyu dilakukan melalui komunikasi tatap muka, melalui leaflet, dan sosial media. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh KP4 dalam melakukan sosialisasi konservasi penyu telah berhasil dilakukan meskipun masih kurang sesuai berdasarkan teori yang dipaparkan oleh penulis. Adanya ketidaksesuaian antara pemelihan media yang digunakan dengan segmentasi target sosialisasi konservasi penyu. Target dari sosialisasi ini yaitu masyarakat sekitar Pantai Baru dan wisatawan Pantai Baru, sedangkan media yang paling aktif digunakan untuk mendukung program ini adalah instagram. Evaluasi dilakukan masih dengan rapat koordinasi yang bersifat informal.