PERTANIAN DI ERA DIGITAL BAGI GENERASI MILENIAL
Abstract
Perkembangan teknologi digital telah memunculkan teknologi internet of thing bidang
pertanian yang sering disebut sebagai smart farming. Hal ini akan menjadi harapan baru
bagi pembangunan pertanian Indonesia ke depan sekaligus tantangan dalam upaya
peningkatan daya saing pertanian di pasar global. Dari segi SDM Indonesia akan
mengahadapi bonus demogarafi sebagai peluang bagi regenerasi SDM pertanian yang
merupakan generasi millenial/digital. Sementara itu permasalahan utama pertanian yang
dihadapi Indonesia adalah SDM yang masih rendah, teknologi masih bersifat
konvensional, nilai tambah produk masih rendah karena ekspor utama masih berupa
bahan mentah serta kontribusi inovasi dalam pertumbuhan ekonomi masih kecil. Oleh
karena perlu percepatan transformasi teknologi dan inovasi serta mempersiapkan dan
mendorong generasi muda milenial/igeneration untuk mengembangkan pertanian cerdas
(smart farming). Percepatan adopsi inovasi dan pemberian insentif dengan terencana (by
design) untuk menumbuhkembangkan petani millennial menjadi fokus semua stakeholder
terutama pemerintah dan perguruan tinggi untuk mencetak agropreneur/
technoagroprenuer yang berdaya saing. Yakni petani yang memiliki kemampuan
mengembangkan nilai tambah produk pertanian yang memiliki keunggulan kompetitif di
pasar global sekaligus sebagai job creator (pencipta lapangan kerja bagi pengembangan
pertanian yang berwawasan agribisnis secara luas. Selain itu, perbaikan dan peningkatan
kapasitas infrastruktur termasuk telekomunikasi dan kelembagaan pertanian perlu
mendapat prioritas untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing produk pertanian
Indonesia.