dc.contributor.advisor | SOEBANDONO, BAGUS | |
dc.contributor.author | ANAM, ARIQ NAUFAL | |
dc.date.accessioned | 2019-09-03T02:50:15Z | |
dc.date.available | 2019-09-03T02:50:15Z | |
dc.date.issued | 2019-07-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28595 | |
dc.description | Jembatan menjadi salah satu sarana penting dalam transportasi, jembatan
dapat menghubungkan daerah satu ke daerah lainnya yang memiliki medan seperti
lembah, sungai, laut atau yang lainnya. Setiap jembatan akan mengalami penurunan
kondisi sebagaimana diakibatkan oleh pertambahan umur jembatan, beban
operasional, dan kondisi lingkungan. Kondisi struktur jembatan juga harus
diperhatikan pada kekuatan beban yang ada di Sambungan. Sambungan menjadi
penting karena menyalurkan beban dari batang ke batang lainya, dan
memungkinkan batang mengalami bergerak akibat muai susut baja. Metode
penelitian ini mengacu SNI 1729-2015. Perencanaan sambungan baut harus
memperhatikan empat kondisi yaitu kuat tumpu baut, kuat geser baut, kritis slip,
dan kuat geser blok. Analisis struktur batang terhadap tekan, kuat tekan dipengaruhi
oleh dua kondisi yaitu tekuk lentur dan tekuk torsi. Kuat tarik batang dipengaruhi
oleh dua kondisi yaitu pada saat luas pelat bersih dan luas pelat sudah di baut. Hasil
perencanaan sambungan dan analisis batang yang didapat pada struktur perkuatan
jembatan kereta api rangka baja tipe warren maka disimpulkan sambungan baut
terhadap geser pada rangka utama, cross girder, longitudinal girder, dan breising
telah sesuai dengan SNI 1729-2015, nilai Rn telah mencapai aman melebihi nilai
kapasitas Pu maksimal dari output SAP 2000. | en_US |
dc.description.abstract | Bridge become one of the important facility for transportation, bridge can
connect area with difficult terrain such as valley, river, sea, and etc. We know that,
the quality of bridge would be decrease as caused by the age increased bridge it
self, load operational, and the environmental condition. Also, the bridge structure
should be considered, especially the load strength on the connection. Connection
is important because it delivered load from bar to another bar, and it enable the
bar movement caused by expansion of steel shrinkage. This research based on SNI
1729-2015. Bolt connection planning should be considered 4 condition; Bolt Shear
Strength, Slip critical Strength, Bearing Strength and block shear strength.
Moreover, longitudinal section bar must paid attention in compressive strength,
and tensile strength. Compressive strength affected by 2 conditions, which Flexural
buckling, and torque Buckling. Then, tensile strength affected by 2 conditions, when
tensile on gross area , and tensile on net area. The output of connection planning
and bar analysis as a result from Train Bridge Reinforcement Structure steel with
Warren type. It can be concluded that, bolt connection on slide of main frame, cross
girder, longitudinal girder, and breising is compatible with SNI 1729-2015, the Rn
point had reach the safe point beyond the Pu capacity maximum point from output
SAP 2000. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | bridges, sliding bolt strength, compressive strength, tensile strength | en_US |
dc.title | PERENCANAAN SAMBUNGAN PADA PERKUATAN STRUKTUR JEMBATAN KERETA API BENTANG 42 METER | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |