STRATEGI PROGRAMMING RADIO LOKAL DAN RADIO JARINGAN DI YOGYAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI JUMLAH PENDENGAR
Abstract
Perkembangan radio dari wilayah Ibu Kota ke beberapa kota di Indonesia membuat perluasan
jangkauan radio menjadi perhatian tersendiri. Berawal dari keresahan adanya kapitalis radio
jaringan yang melebarkan sayap hingga ke berbagai kota di Indonesia, membuat eksistensi radio
lokal harus diperjuangkan lebih gencar untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Studi kasus
yang diambil adalah dua radio yang berpredikat tinggi, yaitu Swaragama FM sebagai radio lokal,
dan Prambors FM Yogyakarta sebagai radio jaringan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan strategi
programming sekaligus untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi radio lokal dan
radio jaringan di Yogyakarta dalam mempertahankan eksistensi jumlah pendengar. Adapun radio
lokal adalah adalah radio yang hanya menjangkau pendengar lokal, dikelola oleh individu yang
hanya memiliki satu radio, sedangkan, radio jaringan merupakan fenomena ekonomi dan politik
radio berupa ekspansi pasar pendengar dan perluasan cakupan, bargaining iklan satu pintu, dan
sentralisasi pesan siaran. Jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik
pengumpulan data seperti wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah Swaragama FM memiliki tahap perencanaan
program, yaitu research, developing, planning, organizing, controlling, evaluating, sedangkan,
Prambors FM Yogyakarta adalah riset, meeting creative, dan penyebarluasan ke setiap biro.
Swaragama FM maupun Prambors FM Yogyakarta menggunakan konsep segmenting, targetting,
positioning, formatting, dan programming, analisis strength, weakness, opportunity, threat, serta
melakukan monitoring terhadap lagu, pendengar, dan kompetitor. Swaragama FM menggunakan
metode day parting dan countering untuk mengantisipasi pindahnya pendengar ke channel lain,
sedangkan Prambors FM Yogyakarta hanya menggunakan day parting saja.