PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK TERHADAP KEKERASAN, KECERAHAN DAN KETEBALAN LAPISAN OKSIDA HASIL PROSES ANODIZING PADA ALUMINIUM
Abstract
Anodizing merupakan proses pelapisan logam dengan cara membentuk lapisan oksida yang diambil dari larutan elektrolit asam sulfat (H₂SO4). Keunggulan logam yang diproses anodizing antara lain, lebih tahan terhadap korosi, tahan terhadap gesekkan permukaan, meningkatkan kekerasan logam dan tampilan lebih menarik. Logam yang dapat diproses anodizing diantaranya, magnesium, titanium, dan aluminium. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi kuat arus listrik pada proses anodizing terhadap struktur mikro ketebalan lapisan oksida, stuktur makro dan kekerasan pada permukaan aluminium.
Plat aluminium dengan ukuran 50 mm x 30 mm diamplas secara bertahap menggunakan amplas seri P500, P800, P1000, P2000, C5000 dilanjutkan ke proses cleaning (Na2CO3 50 gram + 1 liter RO) , etching (NaOH 100 gram + 1 liter RO), desmut (H3PO4 75% + H2SO4 15 % + CH3CO2H 10%), anodizing (H2SO4 40% + RO 1 liter), dyeing (Pewarna 15 gram + RO 1 liter), sealing (CH3CO2H 20 ml + RO 1 liter), dan dilakukan rinsing pada setiap prosesnya. Proses anodizing menggunakan variasi kuat arus litrik 1 Ampere, 2 Ampere, 3 Ampere, tegangan arus listrik 18 Volt, waktu pencelupan 10 menit. Pengujian yang dilakukan yaitu kecerahan warna menggunakan software adobe photoshop CS6, struktur makro permukaan, mikro ketebalan lapisan oksida, dan kekerasan vickers.
Hasil pengujian menunjukan kecerahan warna (RGB) setelah proses anodizing dan dyeing pada kuat arus 1 Ampere sebesar R 155,66 %, G 20 %, B 25 %, 2 Ampere sebesar R 162,33 %, G 21,33 %, B 28,66 %, 3 Ampere sebesar R 172 %, G 25.33 %, B 30 %. Foto struktur makro yang menghasilkan pori-pori paling dominan pada kuat arus 3 Ampere. Ketebalan lapisan oksida tertinggi setelah proses anodizing pada kuat arus 1 Ampere sebesar 60 μm, dan kekerasan vickers paling tinggi pada kuat arus 2 Ampere sebesar 128,96 VHN.